Ukraina Catat Sejarah! Sukses Tenggelamkan Kapal Perang Paling Mengerikan Milik Rusia di Laut Hitam karena Serangan Rudal Mematikan

Minggu, 17 April 2022 | 09:19
SPUTNIK KREMLIN/MIKHAIL METZEL via AP

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Mantan Pemimpin militer Inggris menyebut membunuh Putin harus dilakukan NATO

Sosok.ID - Sebuah serangan paling mengerikan dalam sejarah angkatan laut modern terjadi di tengah perang Rusia-Ukraina.

Salah satu kapal terbesar Vladimir Putin, tenggelam di Laut Hitam di tangan Ukraina.

Kapal itu, Moskva, merupakan kapal perang paling kuat milik Rusia yang tenggelam dalam pertempuran sejak Perang Dunia II.

Moskva ironisnya dulu dibagngun di Ukraina pada tahun 1979.

Dikutip dari Daily Star dan Daily Mail, penenggelaman salah satu kapal terbesar Vladimir Putin di Laut Hitam itu, kemungkinan merupakan salah satu pencapaian militer paling mengesankan di sejarah modern angkatan laut.

Hal itu dikemukakan oleh salah satu sejarawan mengikuti laporan yang menyebar, bahwa Moskva tenggelam setelah diserang dengan rudal Neptunus oleh Ukraina.

Neptunus adalah model rudal anti-kapal berbobot hampir 1 ton dengan hulu ledak eksplosifnya berbobot 150 kg.

Neptunur merupakan model rudal anti-kapal terbaru yang dikembangkan oleh Ukraina sendiri.

Daily Mail mengutip sumber dari media Ukraina mengatakan bahwa komandan Ukraina menargetkan kapal perang Moskow.

Ia menggunakan drone untuk menarik sistem pertahanan udara di kapal, menciptakan kondisi untuk rudal anti-kapal bergegas ke target di ketinggian rendah.

Menurut Daily Mail, para pelaut di fregat Moskow dengan bobot 12.500 ton diduga tidak punya waktu untuk mendeteksi dua rudal Neptunus yang mendekat.

Adapun serangan mendadak itu disebut terjadi pada pukul 2 dini hari pada tanggal 13 April lalu.

Saat itu kapal utama Moskva berlabuh sekitar 90 km dari kota pelabuhan Odessa.

Dalam sebuah utas Twitter, penulis dan sejarawaban Chris Owen (ChrisO_wiki)menggambarkan serangan di Moskva, jika dikonfirmasi, sebagai "kemungkinan akan dicatat dalam sejarah sebagai salah satu serangan paling berani yang berhasil dalam sejarah angkatan laut modern".

Dia menambahkan: “Jika dia ditenggelamkan, Moskva akan menjadi kapal perang terbesar yang hilang sejak WW2: dengan bobot 12.490 ton dia lebih besar dari Jenderal Belgrano Argentina, yang ditenggelamkan oleh Angkatan Laut Kerajaan pada tahun 1982 (selama Perang Falklands).

"Terpisah dari simbolisme kekalahannya, kapal ini adalah kapal berharga untuk militer sebagai sarana pertahanan udara dan pengiriman rudal menarget daratan. Kekalahannya adalah signifikansi besar untuk kedua belah pihak."

Chris mengatakan Rusia akan kesulitan mengganti Moskva.

Chris lantas memaparkan analisisnya mengenai terjadinya serangan tersebut.

"Laporan awal menunjukkan kombinasi taktik efektif, strategi dan ledakan yang brilian dalam tingkat kemampuannya sendiri, dikombinasikan dengan kesadaran kelemahan Rusia.

"Moskva dilaporkan diserang oleh rudal anti-kapal Neptune yang dirancang Ukraina.

"Menurut laporan awal, serangan terjadi selama badai. Hal ini membuat penerbangan sulit tapi juga membantu menyembunyikan aktivitas di pantai dari pengamatan. Rusia tidak akan melihat persiapan apapun."

“Ada kemungkinan bahwa Ukraina menggunakan TB-2 untuk mengidentifikasi dan menargetkan Moskva untuk baterai Neptunus,” tulis Chris.

"Atau bisa jadi itu sebuah bidak yang dikorbankan untuk mengganggu penghancur, atau keduanya! (Aku tidak tahu jika TB-2 selamat)."

"Bagaimana Rusia tidak melihat kedatangan Neptunes? Moskva memiliki radar pertahanan tunggal… masalahnya adalah, radar itu hanya memiliki jangkauan pandangan 180 derajat.

"Pandangan 360 derajat disediakan oleh radar pencarian udara jangka panjang untuk rudal jangkauan pendek SA-8. Namun kemungkinan ketika badai, mereka tidak bisa melihat Neptunes.

"Sehingga kemungkinan Ukraina sengaja membuat Moskva menggunakan radar terbaiknya ke arah yang salah (dengan menggunakan TB-2) sementara Neptunes diselundupkan di bawah pengawasan radar lain, sangat pintar."

"Tidak ada kru berarti tidak ada kontrol kerusakan, yang berarti api tidak terkendali," tulis Chris.

“Paling tidak, kemungkinan akan terbakar sampai ke permukaan air, jika belum benar-benar tenggelam. Laporan menunjukkan itu dalam daftar yang buruk sebelum dievakuasi, jadi ada kemungkinan masuknya air.”

Dia menambahkan dengan sinis: “Bagaimanapun, kerugian total Moskow sebagai aset militer sangat, sangat mungkin terjadi. Pria di Kremlin mengalami hari yang sangat buruk hari ini.”

Pada 14 April, para pejabat Barat mengatakan klaim Ukraina bahwa sebuah rudal menghantam kapal Moskow adalah "kredibel".

"Militer Ukraina bertindak cepat dan akurat untuk menimbulkan kerusakan pada pasukan Rusia," kata seorang pejabat Barat, menurut Daily Mail.

Dalam pernyataan terakhirnya pada 14 April, militer Rusia mengkonfirmasi bahwa kapal tersebut telah tenggelam di Laut Hitam, karena kondisi cuaca buruk dan lambung yang tidak stabil.

Ini merupakan kerugian terbesar Rusia sejak diluncurkannya operasi militer di Ukraina pada 24 Februari lalu. (*)

Baca Juga: 'Low Attitude!', Kelakuan Fuji kepada Thariq Halilintar Bikin Geram, Lenggogeni Faruk Diyakini Tak Sudi Punya Mantu Kasar

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Daily Star, Intisari Online, Daily Mail

Baca Lainnya