Makin Memanas, Rusia Tiba-tiba Sebut Indonesia Tempat Penelitian Militer AS Soal Senjata Biologis, Kok Bisa?

Minggu, 27 Maret 2022 | 16:59
Kompas.com

Makin Memanas, Rusia Tiba-tiba Sebut Indonesia Tempat Penelitian Militer AS Soal Senjata Biologis, Kok Bisa?

Sosok.ID- Sebuah kabar mengejutkan di tengah ketegangan antara Rusia dengan Ukraina yang kini tengah saling serang terjadi hingga menyangkut Indonesia.

Bagaimana tidak? sebuah laporan baru-baru ini dari Rusia mengungkapkan bahwa Indonesia terindikasi jadi lahan penelitian Amerika Serikat (AS).

Lebih mengejutkan lagi, penelitian yang dilakukan oleh AS di Indonesia itu disebut-sebut berkaitan mengenai senjata biologis.

Melansir dari Intisari Online,gegara melakukan invasi ke Ukraina,Rusia kini harus menerima konsekuensi negaranyaterus ditekan oleh Barat.

Enggan disudutkan oleh negara-negara Barat, ternyata Rusia akhirnya juga menekan balik pihak Barat.

Baca Juga: 44 Anak-anak Tak Berdosa Sekarat di Wilayah Ukraina yang Telah Dibombardir Rusia, Wali Kota Bertekad Pindahkan Mereka meski Nyawa Taruhannya

Seumlah bukti dibongkar oleh Rusia yang menyangkut beberapa negara yang cukup mengejutkan seperti Indonesia.

Dalam tudingan tersebut, Rusia diketahui menunjukkan beberapa tindakan ilegal yang dilakukan oleh Barat.

Salah satunya terhadapIndonesia, Rusiasecara mengejutkan menyebut RI sebagai tempat penelitin rahasia militer Amerika Serikat.

Hal itu dibeberkan oleh Komandan Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirilov.

Kirilov secara mengejutkan menuding AS melakukan tindakan rahasia mengenai penelitian biologi di Indonesia.

Baca Juga: Nama Indonesia Disinggung Rusia Dalam Ketegangan Lawan Ukraina, Singgung Soal Obat Hingga Militer AS, Ada Apa?

Melalui Pusat Medis Angkatan Laut, Amerika Serikat melakukan penelitian biologi rahasia itu pada tahun 2010.

Hasil penelitian itu, tidak dibagikan kepada pemerintah Jakarta, seperti yang dilaporkan kantor berita RIA Novosti, Kamis (24/3/22).

"Pendekatan yang tidak bisa diterima dengan persetujuan diam-diam pemerintah AS, adalah norma yang lazim bagi perusahaan farmasi besar. Karena banyaknya pelanggaran, pemerintah Indonesia tahun 2010, menghentikan kegiatan Pusat Medis AL AS di Jakarta," katanya.

Kirillov mengatakan AS melakukan pekerjaan di fasilitas laboratorium di Jakarta di luar kerangka program penelitian yang disepakati.

Melakukan pengambilan sampel bilogis dan menolak memberitahu Indonesia tentang hasil yang dicapai.

Baca Juga: Keputusan di Tangan Jokowi! AS dan Sekutu Barat Ingin Usir Rusia, Tapi Vladimir Putin Ngotot akan Datangi KTT G20 di Bali

"Bahan-bahan yang mereka terima digunakan untuk kepentingan farmasi Pentagon, yaitu Gilead, yang menguji obat-obatannya, termasuk wilayah Ukraina dan Georgia," kata Jenderal Rusia.

Tak hanya Indonesia, sebelumnya Rusia juga temukan laboratorium biologi di Ukraina.

Menurut kantor berita Turki, Anadolu, melaporkan militer AS terlibat, mendanai, dan mengendalikan laboratorium itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menemukan dokumen yang menunjukkan, komponen senjata biologis sedang dikembangn di Ukraina, di laboratorium tersebut.

Zarova juga menganggap kegiatan itu, melanggar Konvensi Senjata Biologis.

Baca Juga: Bukan Rusia Vs Ukraina, Mantan Agen CIA Akhirnya Jujur AS Telah Mulai Perang Lawan Vladimir Putin, Ini Buktinya!

Rusia lalu menggelar sidang Dewn PBB tentang masalah ini, namun gagal mendapatkan dukungan.

Menurut Letjen Igor Kirillov, mengklaim Rusia mendapat dokumen yang menyebut AS-Ukraina mengembangkan virus dan bakteri berbahaya.

Kirillov menduga Amerika-Ukraina dengan sengaja melanggar Konvensi Senjata Biologis.

(*)

Baca Juga: Dunia Internasional Geger, Rusia Makin Nekat Ratakan Ukraina Dengan Senjata Canggih Ini!

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Intisari Online, RIA Novosti