Sosok.ID - Belum juga diberikan momongan, seorang wanita dibakar hidup-hidup.
Mengejutkannya, wanita ini dibakar hidup-hidup oleh mertuanya sendiri.
Padahal wanita ini sudah 10 tahun jadi menikahi anak sang mertua.
Muak dengan kondisi menantu, sang mertua tega menyeretnya keluar rumah dan membakarnya hidup-hidup di depan warga kampung.
Kebahagiaan bagi setiap pasangan yang sudah menikah adalah kehadiran buah hati yang seolah melengkapi keluarga mereka.
Namun, anak adalah rezeki dari Tuhan dan datangnya bisa berbeda-beda waktunya untuk tiap pasangan.
Sebuah insiden tragis terjadi pada seorang wanita yang tak kunjung hamil.
Wanita ini berasal distrik Bhojpur, India dibakar hidup-hidup oleh mertuanya.
Mengutip Daily Mail via Grid.ID, Minggu (20/3/2022) wanita bernama Putul Khumari ini untung diselamatkan oleh polisi.
Berdasarkan pihak kepolisian,Putul Khumari sering mendapatkan siksaan dari mertuanya.
Hal ini dikarenakan Putul Khumari tak juga hamil setelah 10 tahun menikah.
Kesal dengan kondisi istri anaknya, sang mertua memukul Putul Khumari hingga pingsan.
Tak cukup sampai di situ, mertua Kumari memasukkannya ke dalam peti mati lalu membawanya ke tepi sungai.
Di sana, sang mertua telah menyiapkan tumpukan kayu bakar untuk membakar tubuh Putul Khumari hidup-hidup.
Awalnya warga kampung tak menaruh curiga melihat ada peti mati yang dikremasi.
Namun sejumlah saksi mata mengatakan, saat mereka akan menyalakan api, seorang pejalan kaki bernama Manjeet Tiwari mendengar suara dari dalam peti mati.
Ada ketukan dan suara wanita dari dalam dan membuat Manjeet Tiwari curiga dan menghubungi polisi.
Tak lama kemudian, polisi langsung datang ke lokasi pembakaran peti dan menyelamatkan Kumari dari dalam peti.
Baca Juga: Mengutuk Vladimir Putin, AS Terbangkan Paket Bantuan Militer untuk Ukraina, Apa Isinya?
Sempat terbakar, Kumari kembali pingsan dan kondisi tubuhnya juga sangat lemah.
Menurut saudara Kumari, Ganesh Takur, Kumari sudah menikah dengan Ravidra, suaminya sejak 10 tahun yang lalu.
Namun selama 10 tahun itu, Kumari tak kunjung hamil sehingga keluarga suaminya murka.
(*)