Sosok.ID - Apes, mungkin kata yang tepat untuk gambarkan nasib guru SMP ini.
Niat hati mengajar murid-murid dengan lancar, guru SMP ini malah bak gali kuburannya sendiri.
Betapa tidak, di depan puluhan murid, guru SMP ini tak sengaja menyetel video syur sebagai bahan mengajar.
Dalam sekejap, kondisi kelas langsung di luar kendali guru SMP ini.
Sejak dulu hingga detik ini, guru adalah teladan untuk para muridnya.
Semua tindak-tanduk para siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah adalah cerminan dari guru mereka.
Sehingga tidak heran bila para guru akan semaksimal mungkin memberikan contoh teladan yang terbaik bagi para anak didiknya.
Namun, dalam praktiknya, memberikan contoh yang baik bukanlah hal yang mudah, semudah membalik telapak tangan.
Baca Juga: Ogah Pakai Jet Tempur Untuk Runtuhkan Ukraina Dalam Sekejap, Ternyata Begini Strategi Militer Rusia!
Niat hati ingin mengajar dengan media yang lebih moderen, yakni film, guru SMP ini malah kena batunya.
Dilansir dari Kompas.com dan New York Post, Senin (7/3/2022) insiden ini terjadi pada bulan Maret 2019 lalu di sebuah SMP di Michigan, Amerika Serikat.
Guru ini adalah seorang guru pengganti yang mengajar sejarah bagi para murid kelas 7 SMP.
Dilaporkan oleh New York Post, awalnya guru pengganti ini hendak menyetel film tentang ekspedisi Lewis dan Clark.
Tanpa mengetahui kesalahannya, guru pengganti ini memutar file film yang ia temukan di dalam laptop kelas.
Sayangnya, film tersebut bukanlah dokumentasi ekspedisi sejarah yang ia maksud.
Melainkan video syur berdurasi 30 detik.
Tepat di hadapan seluruh siswa, video mesum tersebut sempat terputar sebelum akhirnya dimatikan oleh sang guru.
Jelas saja kejadian ini membuat seisi kelas tiba-tiba di luar kendali.
Mengutip Kompas.com, juru bicara sekolah menjelaskan si guru pengganti mengaku tak tahu jika ada video syur di dalam laptop tersebut.
"Dalam kasus ini, nampaknya ada beberapa jenis celah. Satu tapi mungkin bisa terisolasi," kata David Mostonen, juru bicara sekolah.
Melansir New York Post, pihak kepolisian justru curiga jika kejadian ini terjadi lantaran ada ulah iseng dari para siswa.
Namun sampai detik ini hal tersebut tak bisa diputuskan lantaran tak ada bukti.
Sampai saat ini hukuman yang diberikan pihak sekolah hanya larangan mengajar bagi guru pengganti sampai waktu yang telah ditentukan.
(*)