Artis-artis Indonesia Patut Bersyukur! Negara Maju Ini Larang Keras Selebritinya Pamer Kekayaan di Medsos, Bisa-bisa Dimiskinkan Langsung!

Senin, 29 November 2021 | 14:11
Xinhua

(Ilustrasi) Artis-artis Indonesia Patut Bersyukur! Negara Maju Ini Larang Keras Selebritinya Pamer Kekayaan di Medsos, Bisa-bisa Dimiskinkan Langsung!

Sosok.ID - Sudah bukan rahasia lagi dan tak hanya terjadi di Indonesia, banyak publik figur baik di dalam negeri maupun sampai ke Hollywood pasti tak jarang ada yang sangat aktif bermedia sosial.

Bahkan tak jarang para publik figur atau artis-artis tersebut memperlihatkan pencapaiannya lewat barang-barang mewah yang dimiliki.

Sebut saja mobil mewah ataupun rumah megah tak jarang diunggah dalam postingan di media sosial para artis tersebut.

Namun bagaimana bila negara justru melarang pamer kekayaan yang dicapai oleh artis-artis tersebut?

Baca Juga: Tersangka Tapi Tidak Dipenjara, Nasib Terbaru Kasus Narkoba Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Ada Apa?

Hal itu ternyata terjadi di salah satu negara yang kini masuk jajaran negara maju ini bahkan ada ancaman serius bagi artis yang nekat melanggar.

Sebuah kabar mengejutkan datand dari pemerintah China yang melarang selebritinya memamerkan kekayaan mereka di media sosial dalam tindakan keras terbaru dalam penertiban industri hiburan.

Sebuah otoritas administrasi Cyberspace China mengumumkan bahwa selebriti di negaranya tidak akan diizinkan untuk "memamerkan kekayaan" atau "membanggakan secara berlebihan" di media sosial.

Dilansir dari Daily Mail,Rabu (24/11/2021) aturan ini juga mencegah selebritas mempublikasikan informasi palsu atau pribadi, memprovokasi penggemar terhadap grup penggemar lain, dan menyebarkan desas-desus.

Baca Juga: Sosok Rafathar Disebut-sebut Cemburu dengan Baby R yang Baru Berusia 2 Hari, Nagita Slavina Tak Tinggal Diam: Awalnya Gengsi..

Business Insidermemberitakan bahwa akun semua selebriti dan penggemar artis diminta untuk mematuhi peraturan tersebut.

"Ketertiban umum dan kebiasaan yang baik, mematuhi orientasi opini publik dan orientasi nilai yang benar, mempromosikan nilai-nilai inti sosialis, serta mempertahankan gaya dan selera yang sehat".

Peraturan ketat ini dibuat untuk menindak dengankeras terhadap budaya selebriti di China karena negara tersebut terus memperkuat cengkeramannya pada industri hiburan.

Di bulan September, selebriti China telah diperingatkan bahwa mereka harus "menentang ide-ide dekaden dari pemujaan uang, hedonisme, dan individualisme ekstrim" ini.

Baca Juga: Daripada Luna Maya, Nikita Mirzani Sarankan Ariel NOAH Memilihnya,Alasan Nyai Bikin Rekan Artis Kaget: Milih Lo Gitu?

Hal itu diumukan dalam sebuah simposium industri hiburan yang diselenggarakan oleh Partai Komunis.

Pertemuan di Beijing mengkampanyekan slogan, "Love the party, love the country, advocate morality and art".

Pertemuan itu dihadiri oleh pejabat senior partai dan bos bisnis pertunjukan yang diberitahu bahwa mereka harus mematuhi etika sosial, moralitas pribadi, dan nilai-nilai keluarga.

China melihat budaya selebriti dan berburu kekayaan sebagai impor Barat yang berbahaya, yang mengancam Komunisme karena mempromosikan individualisme dari pada kolektivisme.

Baca Juga: Dipolisikan Rizky Billar Gegara Kenekatannya, Sosok Ini Buat Suami Lesti Kejora Syok Gegara Tantang Balik sang Artis: Sempat Diingatkan

Dalam konferensi diberitahu bahwa para figur publik harus "secara sadar meninggalkan selera vulgar dan kitsch yang lebih rendah, dan secara sadar menentang ide-ide dekaden tentang pemujaan uang, hedonisme, dan individualisme ekstrem", demikian laporan media pemerintah.

Sedang di bulan Agustus, telah merilis sejumlah nama "selebriti nakal" yang diduga telah masuk daftar hitam oleh Beijing beredar di media sosial.

Zhao (45 tahun), dan Zheng (30 tahun), keduanya ada dalam daftar, bersama dengan bintang pop China-Kanada Kris Wu, yang ditangkap karena dicurigai melakukan pemerkosaan pada awal tahun 2021.

Namun pada bulan Oktober, sebuah memo sempat bocor mengungkapkan bahwa Beijing berencana melarang video game yang menampilkan hubungan gay.

Baca Juga: Makin Melebar, Kini Adik Bibi Ardiansyah dan Adik Vanessa Angel Bertengkar Gegara Hal Ini!

"Laki-laki banci" atau memungkinkan pemain memilih menjadi baik atau jahat.

Diketahui PemerintahChina tidak lagi melihat permainan sebagai "hiburan", tetapi sebagai bentuk seni yang harus mempromosikan.

Oleh karena itu dunia hiburan diatur agar menjadi alatpenyalur "nilai-nilai yang benar" dan "pemahaman yang akurat' tentang sejarah dan budaya.

Dengan demikian, larangan tersebut juga akan melarang video game yang melibatkan "orang barbar".

Termasuk upaya untuk mengubah sejarah Nazi atau kekaisaran Jepang, menurut memo yang dilihat oleh South China Morning Post.

Pemerintah China juga telah membatasi anak-anak hanya bisa 3 jam seminggu untuk bermain game online.

Upaya ini dimaksudkan untukmenekan tingkat kecanduan, dan merupakan larangan terbaru mewakili langkah lain dalam tindakan keras budaya PKT, yang dipimpin oleh presiden Xi Jinping.

Memo baru tersebut memberikan serangkaian pedoman bagi para pengembang game di China, atau mereka yang mengembangkan untuk pasar China.

Baca Juga: Chat dari Ariel NOAH Bocor ke TV, Nikita Mirzani Kelabakan, Reakn Artis Desak Klarifikasi Nyai: Emang Bener?

Di bawah aturan baru Xi Jinping itu karakter game juga harus memiliki "gender yang jelas", dan plot tidak boleh memiliki "batas moral yang kabur".

"Jika regulator tidak dapat segera memberi tahu jenis kelamin karakter, pengaturan karakter dapat dianggap bermasalah dan bendera merah dikibarkan," demikian salah satu aturan lainnya.

Beijing sedang dalam misi untuk mengendalikan apa yang disebutnya "budaya penggemar yang kacau" dan selebritas yang berlebihan, setelah serentetan skandal dalam beberapa bulan terakhir.

Otoritas pajak Shanghai mendenda Zheng Shuang 299 juta yuan (Rp 674,2 miliar) pada Agustus untuk penghindaran pajak dan pendapatan yang tidak diumumkan antara 2019 dan 2020 saat syuting serial TV, menurut pernyataan online.

Regulator penyiaran negara China juga menarik drama TV Zheng yang menyinggung dan memerintahkan produser untuk tidak mempekerjakannya untuk pertunjukan di masa depan.

Administrasi Radio, Film dan Televisi Negara menambahkan bahwa mereka memiliki "nol toleransi" untuk penghindaran pajak, "gaji setinggi langit" dan "kontrak yin-yang", mengacu pada kontrak curang yang biasa digunakan dalam showbiz China untuk mengaburkan bayaran riil aktor/aktris.

Media pemerintah telah mendesak perubahan budaya hiburan China.

"Untuk beberapa waktu sekarang, sikap tidak bermoral dan pelanggaran hukum artis, pemujaan idola yang lebih muda, dan fandom 'kacau' telah menarik perhatian luas di masyarakat," kata penyiar CCTV awal tahun ini.

"Kita harus mengembalikan lingkungan sastra dan seni yang bersih dan tegak kepada publik." (*)

Baca Juga: Sembarangan Kalau Bicara, Ivan Gunawan Disemprot Artis Lain, Imej Ayu Ting Ting Bisa Terancam Amblas Gegara Test Pack: Amit-amit!

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Business Insider, daily mail, south china morning post