Tak Terima di PHK, Sosok Ini Buat Perusahaannya Bangkrut Hingga Kisahnya Dijadikan Judul Film, Kok Bisa?

Minggu, 21 November 2021 | 19:59
IST

Timothy Lloyd mantan programmer Omega Engineering yang menanam 'bom waktu' di sistem komputer perusahaan yang memecatnya.

Sosok.ID- Alih-alih memecat pegawai yang dianggap tak menguntungkan bagi perusahaan, tapi keadaan berbalik lantaran sosok ini tak terima di PHK secara sepihak

Kisah seorang programer yang buat bangkrut sebuah perusahaan dalam waktu sebentar ini sempat jadi sorotan dunia.

Perbuatanprogramer tersebut membuat pihak perusahaan rugi besar-besaran,karena sabotase yang dilakukannya sebelum angkat kaki dari kantor.

Bahkan saat di bawa ke persidangan, pihak pengadilan mengalami kesulitan untuk mengungkap fakta kasus tersebut.

Baca Juga: PHK Dimana-mana, Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Justru Gelontorkan Motor hingga Naik Gaji setelah Karyawan RANS Ngeluh Pengangguran

Hal itu bermula saat sebuah perusahaan besar di Amerika Serikat (AS) ini menuntut seorang pria yang sebelumnya pernah bekerja untuk mereka.

Gugatan diajukan perusahaanitu sampai dianggap hanya mencari kambing hitam atas masalah keuangan yang mereka alami.

Tak sampai di situ saja, sang programer sampai dituntut oleh perusahaan ke pengadilan.

Badalah ia nyatanya sudah tak pernah sekalipun kembali ke perusahaan lamanya setelah dipecat.

Baca Juga: 3 Bulan Nganggur Gegara Covid-19 Pria Ini Gunakan Uang Receh Tabungan Untuk Tetap Bisa Berkurban Kambing Idul Adha Tahun Ini, Pejual Sampai Kaget: Gak Kerja 3 Bulan

Kisah ini bermulapada 31 Juli 1996, kala Omega Engineering Corp. (“Omega”), perusahaan yang berbasis di New Jersey, kehilangan program komputernya.

Program desain dan produksi miliki perusahaan itu diketahui tiba-tiba hilang secara permanen dari sistemnya.

Diketahui Omegaadalah perusahaan yang memproduksi "perangkat pengukur dan peralatan kontrol proses industri yang sangat terspesialisasi dan canggih" untuk NASA dan Angkatan Laut Amerika Serikat.

Hilangnyaprogram-program ini melemahkan kemampuan mereka untuk produksi serta merugikan perusahaan jutaan dolar terkait kontrak dan penjualan.

Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Pengguna Ojol, Gojek Indonesia PHK 403 Karyawan dan Tutup Beberapa Layanan Seperti Gofood Festival, Tanda-tanda Bangkrut? Ini Penjelasannya!

Beberapa saat setelah insiden itu, Timothy Lloyd yang pernah bekerja sebagai administrator sistem komputer di Omega dari tahun 1985 sampai 10 Juli 1996 dituding jadi akar masalah.

Pria tersebutbekerja dengan jaringan komputer Novell dan memasangnya ke sistem komputer Omega.

Program ini bekerja untuk memastikan bahwa semua dokumen Omega dapat disimpan di server file pusat.

Bukan tanpa tanpa alasan, Timothy Lloyddiketahui satu-satunya karyawan Omega yang mempertahankan klien Novell dan memiliki "akses keamanan tingkat atas"

Namun, pembela menegaskan bahwa orang lain di perusahaan tersebut memiliki akses.

Baca Juga: Tak Sudi Banting Tulang Cari Nafkah di Tengah Pandemi Covid-19 Usai Kena PHK, Pengangguran Ini Pilih Jual Istrinya di Medsos : Buat Makan Pak

Melansir dari Intisari-Online, menurut pakar pemerintah, akses “berarti… [sebuah] akun memiliki akses penuh ke semua yang ada di server.”

Timothy Lloyd juga satu-satunya karyawan yang bertanggung jawab untuk mencadangkan informasi ke server.

Diketahuitahun 1994 atau 1995, Timothy Lloyd diketahui menunjukkan kinerja yang burukhingga memaksa perusahaannya mengambil tindakan.

Ternyata upaya tersebut tak membuat kinerja Timothy Lloyd membaik hingga akhirnya diputuskan oleh perusahaan untuk memecatnya.

Baca Juga: Selama Ini Ngantor Cuma Dibikin Gabut, Pria Ini Tuntut Balik Perusahaan, Giliran di-PHK Malah Dapat Ganti Rugi Rp 800 Juta

Timothy Lloyd disebut menyabotase sistem komputer Omega setelah pada10 Juli 1996, Lloyd diberhentikan.

Pada tanggal 31 Juli 1996, server file Omega tidak mau hidup.

Pada momen yang sama, Timothy Lloyd memberi tahu pihak ketiga, bahwa "pekerjaan semua orang di Omega dalam bahaya."

Beberapa hari kemudian disadari bahwa semua informasi yang terkandung di dalamnya hilang secara permanen.

Lebih dari 1.200 program Omega dihapus dan, sesuai kebijakan Timothy Lloyd, tidak ada karyawan yang memiliki cadangan pribadi mereka sendiri.

Tidak ada cara untuk program ini untuk dipulihkan.

Baca Juga: Kerahkan Tenaga Selama 4 Hari Hingga Kulit Gosong Kejilat Matahari,Sopir Bus Ini Nekat Pulang Kampung Jalan Kaki Sejauh 440 Km dari Jakarta ke Solo

Surat perintah penggeledahan yang dilakukan di rumah Lloyd menemukan beberapa kaset cadangan dan hard drive master server file.

Para ahli yang dipekerjakan oleh Omega menemukan bahwa penghapusan informasi “disengaja dan hanya seseorang dengan akses tingkat pengawas ke jaringan yang dapat melakukan hal seperti itu”.

Perintah yang diperlukan untuk melakukan pembersihan semacam itu dicirikan sebagai "bom waktu" yang akan meledak pada tanggal 31 Juli ketika seorang karyawan masuk ke sistem.

Ada bukti yang ditemukan oleh para ahli bahwa Timothy Lloyd yang menguji perintah khusus ini sebanyak tiga kali. String perintah ini selanjutnya ditemukan di hard drive yang ada di rumah Lloyd.

Timothy Lloyd dihukum penjara selama 3 tahun karena tuduhan federal atas sabotase komputer dan kisah hidupnya tersebut sempat diangkat menjadi sebuah judul film.

(*)

Baca Juga: 'Terusir' dari Kos-kosan karena Tak Sanggup Lagi Bayar Uang Sewa, Satu Keluarga di Solo Ini Terpaksa Tinggal di Becak Sewaan Setelah sang Ayah Kena PHK Akibat Wabah Virus Corona

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : intisari-online

Baca Lainnya