Rudal Hipersonik China jadi Ancaman Baru, Jenderal AS Terang-terangan Akui Tak Bisa Remehkan

Minggu, 31 Oktober 2021 | 20:42
The Financial Express

Ilustrasi rudal hipersonik

Sosok.ID -China kembali menujukkan perkembangannya di ranah militer dengan peluncuran rudal hipersonik yang memiliki kekuatan super.

Pemberitaan ini disampaikan Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Miley pekan lalu.

Mark Miley secara terang-terangan akan menaruh perhatian pada rudal tersebut.

Ia malah menambahkan, keberhasilan tes yang diinformasikan pertama kali oleh media Financial times itu menjadi momen “Sputnik” bagi China.

Baca Juga: Keruntuhan Militer AS bak Makin Dekat, Lihat Senjata Baru China Sudah Ingin Terkencing-kencing

Ini mengacu peluncuran satelit Sputnik 1957 oleh Uni Soviet yang menandai kepemimpinan perlombaan ruang angkasa masa itu.

Baru-baru ini juga, di media sosial China beredar kemunculan jet siluman J-20 yang sudah dipermak dan kini berkursi ganda.

Jika model pesawat itu benar sudah dites, maka J-20 berkursi ganda itu menjadi jet tempur siluman pertama di dunia yang dioperasikan dua awak.

Pasukan darat PLA secara tradisional menjadi fondasi China untuk menegaskan kekuasaan di wilayah tersebut.

China muncul secara perkasa saat terlibat konflik perbatasan melawan India di perbatasan Himalaya kedua Negara.

Angkatan Udara Terbesar Ketiga Dunia

Sementara itu, militer China juga memiki Angkatan Udara terbesar ketiga di dunia.

Baca Juga: Jenderal Militer Sudan Klaim Lakukan Kudeta Demi Cegah Perang Saudara

AU China memiliki 2.500 pesawat dan sekitar 2.000 pesawat tempur. Data ini muncul di laporan tahunan Kantor Menteri Pertahanan AS.

Paling menonjol, angkatan udara sekarang memiliki armada jet tempur siluman, termasuk J-20, pesawat tempur paling canggih China.

Bukan ghanya itu, secara global, China juga meningkatkan ekspor senjata ke negara berkembang lainnya dengan tujuan mengembangkan hubungan yang lebih hangat dengan negara sahabat di tengah persaingan regional.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, ekspor senjata China sebagian besar ke Pakistan, Bangladesh, dan Aljazair selama dekade terakhir.

Baca Juga: AS Bertekad Perdalam Hubungan dengan Taiwan, Janji Pecuncangi Pengaruh 'Jahat' China!

Selama periode waktu yang sama, China juga telah menjadi salah satu pengekspor kendaraan udara tak berawak (UAV) bersenjata terkemuka di dunia.

Pelanggannya termasuk Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

“Anda melihat banyak UAV diekspor ke Teluk karena Kongres AS melarang banyak negara membelinya dari AS karena masalah hak asasi manusia, dan China segera mengisi celah itu,” kata Yin.

(*)

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber tribunnews