Sosok.ID - Desas-desus meningkatnya tensi peperangan yang bisa mencetuskan perang dunia ketiga semakin santer terdengar.
Bahkan tak sedikit pula yang menyebut wilayah laut Asia Pasifik bakal menjadi medan pertempuran pertama.
Tak hanya itu saja, kawasan yang cukup padat dengan perjalanan laut tersebut kini diketahui semakin berbahaya.
Bagaimana tidak? sejumlah negara telah terang-terangan mengirim armada lautnnya ke wilayah tersebut.
Semakin mengerucut lagi, di kawasan wilayah Taiwan yang berada di lintasan laut Asia Pasifik kini juga tengah bersengketa.
Sudah bukan rahasia lagi kini Taiwan tengah bersitegang dengan China soal perebutan wilayah.
Hal tersebut menambah catatan kuat sebagai penyebab bakal terjadinya perang dunia ketiga di kawasan tersebut.
Sejumlah negara sekutu AS pun juga telah bergerak mengirimkan kapal perang mereka ke wilayah itu.
Dari Amerika Serikat (AS) sendiri, Jepang, Taiwan, hingga Inggris dan Jerman telah mengirim kapal perang mereka.
Ternyata kabar tersebut tak membuat China berpangku tangan, bahkan Tiongkok baru-baru ini mengumumkan hal mengejutkan.
Bersama sekutunya yang juga memiliki kekuatan militer besar seperti Rusia, keduanya sepakat melakukan patroli laut.
Kapal perang Rusia dan China mengadakan patroli bersama pertama mereka di bagian barat Samudra Pasifik pada 17-23 Oktober, kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan Sabtu (23/10).
Moskow dan Beijing, yang menggelar latihan kerja sama angkatan laut di Laut Jepang pada awal Oktober, telah mengembangkan hubungan militer dan diplomatik yang lebih erat dalam beberapa tahun terakhir pada saat hubungan mereka dengan Barat memburuk.
Manuver angkatan laut telah diawasi ketat oleh Jepang yang mengatakan awal pekan ini bahwa 10 kapal dari China dan Rusia berlayar melalui Selat Tsugaru yang memisahkan pulau utama Jepang dan pulau utara Hokkaido.
"Kelompok kapal melewati Selat Tsugaru untuk pertama kalinya sebagai bagian dari patroli," kata kementerian pertahanan Rusia dalam pernyataan itu.
Selat tersebut dianggap sebagai perairan internasional.
"Tugas patroli itu adalah mengibarkan bendera negara Rusia dan China, menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik, dan menjaga subyek kegiatan ekonomi maritim kedua negara," tambah kementerian itu.
(*)