Akhir Kejayaan Angkatan Udara AS? Ini Bukti Kekuatan Militer Paman Sam Sudah Tak Lagi Sehebat Dulu Hingga Digeser China!

Minggu, 17 Oktober 2021 | 14:59
Xinhua

(Ilustrasi) Akhir Kejayaan Angkatan Udara AS? Ini Bukti Kekuatan Militer Paman Sam Sudah Tak Lagi Sehebat Dulu Hingga Digeser China!

Sosok.ID - Kenekatan pesawat tempur China yang mengerahkan hampir 150 jet jenis J-16 hingga pengangkut bom H-6 jadi sorotan publik dunia.

Hal itu disebut sebuah tindakan yang cukup nekat lantaran jet tempur China tersebut memasuki zona pertahanan udara Taiwan (ADIZ).

Sebuah unjuk kekuatan yang dilakukan China itu disebut sebagai bukti kehancuran dominasi militer Amerika Serika (AS).

Bagaimana kejadian tersebut bisa dikait-kaitkan?

Baca Juga: Militer AS Kecolongan, Insiyur Perancang Kapal Selam Nuklirnya Jual Informasi Rahasia Hingga FBI Turun Tangan, Begini Detik-detik Penangkapannya!

Menurut artikel yang terbit pada situs resmi Angkatan Udara AS, Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall menyebutkan China sebanyak 27 kali dalam pidatonya yang disampaikan dalam konferensi Angkatan Udara pada bulan lalu.

Sebagai perbandingan, ia hanya menyebut Rusia sebanyak satu kali dan Afghanistan sebanyak dua kali.

Pada bulan Agustus lalu, Kendall, yang merupakan pemimpin sipil utama dalam angkatan udara AS, juga telah berjanji untuk mengembangkan lebih banyak teknologi terdepan untuk “menakuti China.”

Didorong oleh peningkatan kekuatan yang ditunjukan oleh angkatan Udara China, Wang Wei, pejabat senior dari AU China, merespons pernyataan “menakuti China” yang dilontarkan oleh Kendall dengan mengajak angkatan udara AS untuk bertemu di udara.

Baca Juga: Ada Apa? RUU Pendanaan AS Hapus Bantuan Militer untuk Israel, Tetapi...

Cristina Garafola, peneliti kebijakan di RAND Corporation, mengatakan dalam e-mail yang ia tulis kepada VOA, ketika digabungkan dengan kekuatan angkatan darat China, “peningkatan kapabilitas dari AU China itu akan memperkeruh kerumitan dari operasi udara yang terjadi di wilayah Indo-Pasifik.”

Sementara itu, Timothy Health, peneliti senior isu pertahanan di lembaga yang sama, mengatakan walaupun Angkatan Udara China masih tertinggal dalam hal kemampuan perang dana teknologi dari angkatan udara AS, jumlah tentara China yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi AS dalam upayanya mengintervensi konflik mengenai Taiwan.

Kepada VOA dia mengatakan karena jarak antara Taiwan dan China yang dekat, tentara China dapat menggunakan berbagai senjata pelengkap seperti rudal darat-ke-udara dan rudal balistik anti-kapal untuk menyerang pesawat-pesawat dan landasan udara Amerika Serikat.

“Kapasitas perlawanan terhadap intervensi ini dapat membantu angkatan udara China sekecil apapun dalam pertempuran yang terjadi di dekat Taiwan.”

Baca Juga: Saatnya Semesta Bersatu Hajar China, Hukum Kapal Asing di Laut China Selatan Picu Ketakutan 'Perang Dunia'

Beberapa analis juga mengungkapkan jarak akan menjadi faktor penentu dalam pertempuran yang bakal terjadi di Pasifik.

Diketahui Taiwan hanya berjarak 161 kilometer dari tepi pantai China sedangkan jarak terdekat AS untuk bisa mencapai Taiwan bisa ribuan kilometer.

Seperti pangkalan AS di Okinawa, Jepang yang berjarak 7.000 kilometer maupaun di Guam yang memiliki jarak 2.700 kilometer dari Taiwan.

Dalam wawancara dengan Air Force Times pada bulan lalu, Kendall berujar bahwa mengatakan militer AS adalah kekuatan yang dominan hanyalah sebuah asumsi.

Baca Juga: Kabur dari Afghanistan Setelah 20 Tahun Beroperasi, Pecatan Marinir AS Ini Bongkar Aib Petinggi Militer Hingga Disebut Gagal Tangani Taliban

“Kekuatan militer kami memang cukup dominan namun ketika (kami) berada sekitar 1.000 mil (1.610 kilometer) dari China, hal itu dapat berubah,” ia mengatakan.

Menurut Heginbotham dari MIT, yang fokus mengamati isu keamanan di Asia, kurang dari 15 persen persediaan Angkatan Udara AS tersedia di kawasan Pasifik barat.

Selain itu, tidak semua pesawat-pesawat yang dimiliki Angkatan Udara AS terbang setiap waktu di kawasan tersebut.

Baca Juga: Laut China Selatan, China Blak-blakan Umumkan Sedang Asah Kesiapan Perang Untuk Giling Militer AS

Menyebut China sebagai “puncak musuh” yang didukung dengan kapabilitas yang luas dalam operasi spektrum elektromagnetiknya, Jenderal Mark Kelly, Panglima Komando Pertempuran Udara, mengatakan pada bulan lalu bahwa Angkatan Udara AS dapat kalah dalam pertempuran melawan Angkatan Udara China.

Ia menganggap China telah berhasil mengklaim sebagian wilayah Laut China Selatan “tanpa menembakkan satu peluru pun.”

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, VOA

Baca Lainnya