Hampir Seluruhnya Digerus China, Kapal Selam Nuklir Milik AS Tabrakan di Laut China Selatan

Sabtu, 09 Oktober 2021 | 19:49
dok. Naval Group

(Ilustrasi) Kapal selam Scorpene kelas Riachuelo S40.

Sosok.ID - Angkatan Laut AS mengatakan beberapa anggota awak USS Connecticut bertenaga nuklir menderita luka ringan dalam tabrakan di Laut China Selatan.

Mengutip Al Jazeera, Sabtu (9/10/2021), sebuah kapal selam bertenaga nuklir AS disebut menabrak "objek" saat tenggelam di perairan internasional di kawasan Indo-Pasifik.

Angkatan Laut Amerika Serikat menyebutkan bahwa tabrakan itu melukai beberapa awak.

Angkatan Laut mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat pada hari Kamis (7/10/2021) bahwa tak satu pun dari pelaut di kapal USS Connecticut menderita cedera yang mengancam jiwa.

Baca Juga: Koar-koar Punyai Militer Terkuat, AS Telan Pil Pahit Saat 2 Kapal Selamnya Gagal Kacaukan Tiongkok di Laut China Selatan Sampai Bertabrakan, Ini Kronologinya!

Insiden itu terjadi pada Sabtu (2/10/2021), tambahnya. "Kapal selam tetap dalam kondisi aman dan stabil," kata pernyataan itu.

“Pabrik dan ruang propulsi nuklir USS Connecticut tidak terpengaruh dan tetap beroperasi penuh.”

Pernyataan itu tidak merinci dengan apa kapal itu bertabrakan, lokasi kejadian atau jumlah pelaut yang terluka.

Baca Juga: Negara ASEAN Lain Diganggu Tiongkok, Indonesia Ternyata Bisa Hancurkan Kapal Maupun Pesawat Tempur Siluman China Bila Nekat Masuk RI Dalam Sekejap!

Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa insiden itu terjadi di Laut Cina Selatan dan bahwa "kurang dari 15 orang" menderita luka ringan seperti memar dan luka. Dua dari cedera dikategorikan sebagai "sedang", lapor Reuters.

“Keselamatan awak tetap menjadi prioritas utama Angkatan Laut,” kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa insiden itu sedang diselidiki.

Laut Cina Selatan adalah salah satu jalur air yang paling disengketakan dan signifikan secara ekonomi di dunia.

China mengklaim hampir seluruh wilayah di bawah garis sembilan putus-putusnya yang kontroversial dan telah membangun pulau-pulau buatan dan mendirikan pos-pos militer dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Presiden Jokowi Geram Dengan Kapal Perang Tiongkok Masuk Wilayah Natuna Utara? Anggaran Rp 12,2 Triliun Digelontorkan Salah Satunya Beli Pesawat Drone

Malaysia, Brunei, Vietnam dan Filipina juga mengklaim bagian dari laut, seperti halnya Taiwan.

Minggu ini, Malaysia memanggil utusan China setelah kapal China memasuki perairan teritorial Kuala Lumpur di lepas pantai Kalimantan.

AS telah melakukan apa yang disebutnya operasi "kebebasan navigasi" di Laut Cina Selatan untuk menegaskan hak dan kebebasan navigasi sesuai dengan hukum internasional.

Ketegangan di daerah itu hanya meningkat sejak 2016 ketika Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag menolak sembilan garis putus-putus China dan memutuskan bahwa Beijing tidak memiliki hak bersejarah atas Laut China Selatan setelah Filipina menentang klaim dan tindakan Beijing atas jalur air yang disengketakan.

Baca Juga: Koar-koar Tak Takut Dengan RI di Perebutan Laut China Selatan, Pejabat Tiongkok Minta Xi Jinping Agar Indonesia Membantu Mereka Gegara Alami Krisis Energi

Angkatan Laut AS mengatakan kapal selam itu sekarang menuju Guam.

USS Connecticut adalah kapal selam serang cepat kelas Seawolf USS Connecticut (SSN 22) dan memiliki 140 awak, termasuk 14 perwira.

Angkatan Laut mengatakan kapal Seawolf "tenang, cepat, dipersenjatai dengan baik, dan dilengkapi dengan sensor canggih". (*)

Mereka juga memiliki delapan tabung torpedo. (*)

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Al Jazeera