Sosok.ID - Nasib malang dialami seorang wanita di Samarinda, Kalimantan Timur.
Sosok wanita berinisial SL ini hampir saban hari mengalami teror kotoran manusia di rumahnya.
Nyaris setiap pagi, SL mendapati kotoran manusia di teras dan pagar rumahnya.
Bahkan, kotoran manusia tersebut juga terlihat mengenai buah-buah dagangan SL.
Baca Juga: Sang Pemilik Meninggal Dunia, Anjing Ini Ditinggali Harta Warisan Rp 70 Miliar
Tentunya hal itu menimbulkan kerugian bagi SL karena pembeli tak sudi membeki dagangannya yang sudah terkontaminasi kotoran manusia itu.
Namun, teka-teki siapa pelaku yang meninggalkan kotoran manusia di rumahnya akhirnya terbongkar pada Selasa (28/9/2021).
Melansir dari Tribun Papua via Grid.ID, SL yang penasaran dengan pelaku teror kotoran manusia sengaja tak tidur hingga pukul 01.30 Wita.
Benar saja, SL akhirya memergoki pelaku teror kotoran manusia di rumahnya.
Namun, alangkah syoknya SL saat mengetahui siapa pelaku yang telah mengotori rumahnya itu.
Ternyata, ia adalah kakak laki-lakinya yang berinisial JS.
Arsina Yahya dari Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim mengatakan, JS yang kepergok pun langsung mengejar sang adik.
"Rupanya malam itu datang kakaknya siram kotoran manusia satu ember, dia (SL) langsung buka pintu pergokin," kata Arin yang dikutip Grid.ID dari Tribun-Papua.com, Senin (4/10/2021).
"Karena terpergok, dia dikejar mau dipukul adiknya, adiknya lari naik ke loteng rumah," jelasnya.
Dari situ baru ketahuan motif JS melakukan aksi teror kotoran manusia di rumah SL.
Usut punya usut, hal itu dilatarbelakangi masalah harta warisan.
Melansir dari Kompas.com via Grid.ID, hubungan JS dan SL memang sudah tak harmonis sejak sang kakak menjual tanah warisan milik orang tua mereka pada 2017 silam.
Arsina Yahya dari Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim menyebut bahwa hasil dari menjual tanah warisan tersebut tidak adil.
"Saat itu bagi hasilnya dianggap tidak adil," kata Arin yang dikutip dari Kompas.com, Senin (4/10/2021).
"Kata SL (korban) dia hanya dapat Rp 125 juta saja dari harga tanah yang dijual kakaknya JS miliaran rupiah," jelasnya.
Ia mengatakan, JS da SL sering dimediasi pihak kelirahan terkait masalah tersebut.
Namun hingga kini konflik kakak beradik tersebut tak kunjung selesai.
Akibat aksinya, JS kini harus berurusan dengan hukum.
(*)