Kondisi Lingkungan Makin Memprihatinkan, Kini Disebut Ilmuwan Teluk Jakarta Memiliki Kandungan Parasetamol Sangat Tinggi, Perubahannya Diungkap Para Nelayan!

Minggu, 03 Oktober 2021 | 14:37
Kompas.com / MAULANA MAHARDHIKA

Kondisi Teluk Jakarta usai dibersihkan di Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (24/3/2018). Sampah plastik yang sebelumnya menumpuk, kini sudah dibersihkan dan menyisakan lumpur tebal.

Sosok.ID-Sebuah kabar mengejutkan mengenai kondisi perairan di Jakarta yang disebut memiliki kadar bahan kimia cukup tinggi.

Bahkan ikan-ikan pun dikabarkan mati lantaran disebabkan oleh keadaaan air di teluk Jakarta.

Kondisi wilayah Jakarta tersebut kini jadi sorotan bermula dari sebuah cuitan di sosial media yang merespon dari sebuah jurnal.

Akun Twitter @apahoni membagikan tangkapan layar dari jurnal ScienceDirect yang mengungkap tentang kondisi tersebut.

Baca Juga: Angel Lelga Sebut Bayarannya di Bawah Gaji UMR, Nikita Mirzani Lempar Bukti Kontrak: Tuh, Nolnya Dua Kali Lipat

Hingga berita ini diturunkan, cuitan tersebut sudah dibagikan sebanyak 1414 kali dan disukai sebanyak 4898 kali.

Jurnal yang diterbitkan pada Agustus 2021 tersebut memuat judul "Konsentrasi tinggi parasetamol dalam limbah yang mendominasi perairan Teluk Jakarta, Indonesia."

Dalam jurnal tersebut, diuraikan bahwa para peneliti menyelidiki beberapa kontaminan yang berada di dalam air, dengan obat-obatan termasuk di dalamnya.

Mereka mengumpulkan data dari d lokasi di Teluk Jakarta dan satu di pantai utara Jawa Tengah, yang memang diduga didominasi oleh limbah cair.

Baca Juga: Tinggalkan Jakarta Untuk Tinggal di Kota Kecil, Sosok Zaskia Mecca Sempat Takut Diusir Tetangga Gegara Suara Berisik Anak-anaknya, Tapi Justru Ini yang Dialami!

Hasilnya kemudian menunjukkan bahwa kontaminan-kontaminan yang ada di lokasi tersebut melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesi.

Secara khusus, hasil penelitian tersebut juga mengungkapkan konsentrasi tinggi parasetamol di dua lokasi yang berada di Teluk Jakarta, yaitu 610ng/L di Angke dan 420 ng/L di Ancol.

Temuan ini kemudian diberi tanggapan oleh humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan, Jumat (1/20/2021).

Yogi memaparkan bahwa pemprov akan segera mengusut sumber pencemaran di Teluk Jakarta tersebut.

Baca Juga: Dennis Lyla Ajukan Banding Atas Gugatan Cerai Thalita Latief

"Kami akan dalami dan telusuri sumber pencemarannya," kata Yogi, seperti dilansir kompas.com,Jumat (1/10/2021).

Menurut Yogi, selama ini Dinas LH DKI rutin melakukan pemantauai kualitas air di Jakarta, namun memang tidak memasukan parasetamol sebagai variabel pencemaran.

Terkait sumber dari parasetamol yang ada di Teluk Jakarta,Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Zainal Arifin turut memberikan tanggapan.

Zainal menyebut bahwa zat tersebut sangat mungkin berasal dari limbah farmasi atau limbah hasil konsumsi obat.

"Jadi sumber bisa dari industri (farmasi) atau pemakaian," tutur Zainal.

Fakta bahwa parasetamol termasuk jenis obat yang dijual bebas di masyarakat dan tidak memerlukan resep dokter, membuat Zainal menduga bahwa konsumsi obat tersebut bisa menjadi salah satu penyebab.

Jika orang-orang yang mengonsumsi parasetamol tersebut membuang langsung limbahnya ke sungai, maka zat tersebut akan mengalir melalui air seni dan kotoran.

"Dan juga pengelola limbahnya yang tidak bagus atau mungkin masyarakat ekonomi lemah ya, sistem pengelolaan limbahnya langsung dibuang ke sungai aja," ujar Zainal.

Baca Juga: Hidup Makmur jadi Karyawan Inul, Terkuaknya Gaji ART Sang Pedangdut Sempat Bikin Heboh, UMR Jakarta Lewat: Bisa Beli Sapi, Sawah, Motor

Kondisi ini sangat mungkin memberikan dampak buruk bagi kondisi air dan lingkungan yang terkait dengan air tersebut.

Sebab, menurut Zainal, pada dasarnya obat (seperti parasetamol) merupakan racun yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia.

"Semua obat itu racun kalau kita menggunakan berlebih. (Itulah) mengapa dokter selalu memberi dosis (misalnya) diminum dua kali sehari, karena ada indikasi. Artinya sama saja, semua obat tidak jauh berbeda," kata Zainal, seperti dilansir kompas.com, Jumat (1/10/2021).

Namun, terkait kandungan parasetamol yang ada di Teluk Jakarta, Zainal enggan untuk serta merta menyebutnya sebagai racun.

Baca Juga: Terjadi Penggumpalan Darah di Otak Henny Manopo akibat Covid-19 dengan Komorbid Diabetes, Amanda Manopo Mohon Ampun atas Dosa Ibunya Semasa Hidup

Diketahui dari penuturan Zainal, saat ini belum ditemukan data yang menunjukkan bahwa kandungan parasetamol di Teluk Jakarta berada di taraf yang bisa membahayakan orang lain.

Para nelayan sendiri mengakui bahwa mereka kerap menemukan ikan-ikan di laut Jakarta mati.

Amda juga menyebut bahwa berbarengan dengan mereka menemukan ikan-ikan mati, warna air juga berubah menjadi merah.

"Kalau limbah mengalir, ikannya mati semua. Airnya berwarna merah," ujar Amda seperti dikutip YouTube Kompas TV, Sabtu (2/10/2021).

Nelayan lain, Astadi, mengungkapkan bahwa penemuan ikan-ikan yang mati di laut Jakarta rutin ditemukan setiap tahun. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, Kompas TV, Twitter

Baca Lainnya