Sosok.ID - Video viral keributan di acara pernikahan belakangan kembali menghebohkan jagad maya.
Wali nikah mendadak menendang sang mempelai pria di tengah-tengah prosesi ijab qobul.
Video viral tersebut diketahui diambil dari sebuah acara pernikahan yang digelar di Kelurahan Oimbo, Kecamatan Rasanar Timur, Kota Bima Nusa Tenggara Barat pada 14 Agustus 2021 lalu.
Wali nikah alias ayah dari pengantin wanita diketahui berinisial K (54).
Sementara menantunya alias mempelai pria diketahui berinisial AH (17).
Dalam video viral yang beredar, terlihat acara ijab qobul awalnya berjalan lancar.
Keributan mulai terjadi saat K membacakan syahadat.
Terdengar seruan seorang wanita yang langsung membuat K emosi hingga menendang menantunya, AH yang tepat di depannya.
AH tampak berguling ke kiri usai ditendang sang ayah mertua.
Karena kejadian tersebut, K dilaporkan ke polisi oleh keluarga AH.
Melansir dari Kompas.com, kabar tersebut dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Kota Bima Iptu Jufri.
Menurutnya, K nekat melakukan aksi penganiayaan karena mendengar kata-kata kurang menyenangkan dari keluarga AH.
"Keluarga dari korban melontarkan kata-kata yang kurang enak didengar oleh terlapor, sehingga saat terlapor mengucapkan lafadz kalimat syahadat di akhir kalimat, langsung mengucapkan kata-kataboteartinya monyet," kata Jufri dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Kompas.com Rabu (29/9/2021).
Karena ucapan tersebut, K terbawa emosi dan berujung menendang AH.
"Akhirnya saat itu suasana menjadi ricuh, selanjutnya terlapor bangun dari duduknya karena emosi lalu menendang ke arah kepala AH sebanyak satu kali dengan menggunakan lutut kanan," kata Jufri.
Saat kericuhan terjadi, petugas dari SPKT Polsek Rasanae Timur sempat datang ke lokasi pernikahan untuk mengamankan situasi.
Mempelai pria bahkan sempat diamankan ke rumah ketua RT setempat.
Usai reda, pernikahan pun dilanjutkan sesuai permintaan keluarga pengantin wanita.
Melansir dari Tribunnews, Kadafi selaku Petugas KUA Kecamatan Rasanae Timur yang bertugas di acara pernikahan tersebut turut membenarkan insiden yang terjadi di antara mempelai pria dan sang mertua.
Menurutnya, akad nikah seharusnya dilakukan pukul 10.00 Wita sesuai permintaan pihak mempelai pria.
"Saya sebagai penghulu saat itu hadir di tempat acara lebih awal, sekitar setengah sembilan (08.30) Wita,” jelasnya.
Namun, mempelai pria tak terlihat batang hidungnya hingga sejam kemudian.
"Hingga pukul 11.00 Wita, calon pengantian pria dan keluarganya belum juga datang. Keluarga calon pengantin wanita sudah mulai ribut.
"Saat itu keluarga calon pengantin pria ditelepon. Mereka minta ditunda pukul 14.00 Wita,’’ bebernya.
Baca Juga: Niat Ganggu Malam Pertama, Ada Tamu Beri Kado Iseng ke Pasangan Pengantin Ini: Kalian Gagal Maaf Ya
Karena ditunda, Kadafi pun pulang dan kembali usai salat zuhur.
Tapi mempelai pria tak kunjung datang hingga pukul 14.00 Wita.
"Keluarga pengantian wanita saat itu mulai ribut. Mereka pun kembali menelepon calon pengantin laki-laki. Akad nikah minta ditunda pukul 16.30 Wita,” tuturnya.
Setelah terlambat sekitar 6 jam, mempelai pria dan rombongannya akhirnya datang.
Setelahnya, dilakukan akad nikah tapi berujung keributan seperti yang terekam dalam video viral.
Namun, usai situasi mereda, akad nikah dilanjutkan di masjid terdekat.
”Akad nikah tetap berlanjut dengan lokasi dipindahkan ke masjid terdekat dan ditemani oleh Babhin Kabtimas, Babinsa, ditambah 5 aparat polisi lainnya,” kata Kadafi.
Usai akad nikah, kedua belah pihak keluarga bermusyawarah.
Kadafi menyebut bahwa permasalah tersebut telah usai setelah dimusyawarahkan.
”Mengenai laporan ke polisi, saya tidak tahu,” jelasnya.
Kadafi mengaku kaget saat melihat video pernikahan itu viral di jagad maya.
(*)