Sosok.ID -Seorang wanita membeberkan ulah tetangganya saat melakukan urusan ranjang.
Pasalnya ia merasa tingkah tetangganya sudah sangat meresahkan saat berhubungan seks.
Wanita itu dan suaminya kerap tertanggu dan muak dengan tetangganya hingga membeberkan pengalaman tak menyenangkan itu di internet.
Dalam postingannya wanita itu menceritkan bahwa dirinya dan suami pindah ke sebuah rumah semi terpisah beberapa waktu lalu.
Mereka bertetangga dengan pasangan yang memiliki tiga anak kecil termasuk bayi.
Tak hanya sekali dua kali tetangga mereka begitu berisik saat bercinta.
"Selama seminggu terakhir, tetangga sebelah telah melakukan hubungan seks yang berisik sehingga lemari di kamar tidur bergetar.” Kata wanita itu.
"Dia menjerit membuat bayinya terbangun dan mulai berteriak juga.”
"Tadi malam, mereka bercinta dan berteriak sampai bayinya bangun, membuatnya kembali tidur, lalu bercinta dan tidur sampai bangun sambil berteriak lagi.” Ujarnya.
Pasangan ini pun mengaku lelah dengan ulah tetangga mereka.
Baca Juga: Endus Persleingkuhan saat Kondisi Hamil Besar, Istri Gunakan Cara Tak Biasa untuk Balas Dendam
Terlebih keduanya sama-sama bekerja, tapi kesulitan istriahat di rumah.
Sebelumnya, ia pernah memiliki tetangga berisik seperti itu dan sangat mengganggu. Karena itulah pasangan ini pindah ke tempat yang baru.
Saking kesalnya dengan tetangga yang sekarang, wanita itu ingin memberi peringatan namun dihalangi suaminya.
“Aku ingin menaruh catatan melalui kotak surat, tetapi suamiku bilang jangan.” Ujarnya.
Wanita itu meminta saran kepada orang lain tentang apa yang harus dia lakukan, dan mendapat tanggapan besar dari sesama ibu.
Baca Juga: Niat Ganggu Malam Pertama, Ada Tamu Beri Kado Iseng ke Pasangan Pengantin Ini: Kalian Gagal Maaf Ya
Seseorang menulis, "Tunggu sampai mereka selesai dan bertepuk tanganlah dengan keras, lalu teriakkan 'encore'?"
Sementara yang lain menambahkan, "Mulailah meneriakkan suara-suara seks melalui dinding, buat kontes."
"Bisakah Anda memposting selebaran untuk perusahaan yang kedap suara?" kata yang lain.
“Aku menulis catatan anonim yang sopan. Setelah berbulan-bulan mendengar suara seks yang keras dari flat sebelah. Aku sekarang tidak pernah mendengarnya lagi.” Kata yang lain.
(*)