Sosok.ID -Sempat mengalami keguguran, kehamilan kedua Aurel Hermansyah kembali diuji.
Seperti diketahui, Aurel Hermansyah turut terseret dalam tudingan utang yang menimpa orangtua Atta Halilintar.
Konten kreator bernama Savas yang membantu Umi Afif menagih utang melayangkan hujatan dengan menyeret kehamilan Aurel.
Davas diketahui tega menyumpahi janin yang ada dalam kandungan Aurel.
Tindakan Savas kali ini pun sukses membuat pihak Atta yang selama ini diam menghadapi hujatannya habis kesabaran.
Dilansir dari tayangan YouTube Cobaz TV, (18/9/2021), Atta didampingi kuasa hukumnya dan Aurel mendatangi Polres Jakarta Selatan.
Atta mendatangi Polres untuk memenuhi panggilan polisi atas laporannya terhadap Savas.
Selama ini diam menghadapi hujatan yang dibuat Savas dalam kontennya, Atta mengakui kesabarannya sudah habis.
"Intinya manusia an punya batas sabarnya juga. Mungkin dari setahun lalu kita memaafkan, sabar," kata Atta seperti dilansir dari laman Tribuwow.
Tapi makin ke sini kok marwah keluarga jadi nggak ada. Memaafkan semua orang tapi makin lama kok keluarlah bahasa-bahasa yang entah mengutuk kehamilan anak saya, terus ada ada yang bilang mengancam mengeluarkan video-video aib, video masa lalu," papar Atta.
Diakui Atta, dirinya selama ini tak menggubris saat dihujat di media sosial.
Akan tetapi ia tidak bisa tinggal diam ketika keluarganya diusik.
Terlebih dibeberkan Atta jika Aurel sampai menangis saat mengetahui sumpah serapah Savas.
Aurel yang tengah hamil nampaknya tertekan sampai harus bolak-balik ke psikiater.
"Kalau hidup saya sendiri masih nggak apa-apa. Tapi kalau istri sudah nagis, ke psikiater berkali-kali juga," ungkap Atta.
"Intinya nama keluarga, saya sebagai laki-laki , sebagai kepala kelarga harus jaga."
"Jadi makanya ada yang seperti ini sekarang," pungkasnya.
Sebagai informasi, konten kreator Savas diciduk polisi pada Sabtu (11/9/2021).
Savas diciduk saat berada di kontrakannya di kawasan Bogor, jawa Barat.
Kapolres Jakarta Selatan Azis Andiansyah, Savas ditangkap atas tudingan melakukan fitnah dan pencemaran nama baik.
(*)