Sosok.ID - Perceraian Larissa Chou dan Alvin Faiz pada 16 Juni 2021 lalu, menuai banyak perhatian.
Terlebih ketika itu, Larissa Chou yang tampaknya sakit hati membongkar tabiat Alvin Faiz dalam berumah tangga.
Terdapat beberapa poin penting yang disampaikan Larissa Chou melalui sosial media Instagramnya.
Diberitakan Sosok.ID sebelumnya, tulisan itu berisi kelalaian-kelalaian Alvin Faiz sebagai suami selama 5 tahun berumah tangga dengannya.
Baca Juga: Larissa Chou Mendadak Curhat
Salah satu yang menjadi perhatian adalah, Larissa menyebut putra mendiang Arifin Ilham itu tidak pernah mengajarinya mengaji.
Padahal Larissa merupakan seorang mualaf yang membutuhkan bimbingan untuk lebih mengenal Islam.
Adapun mengutip TribunStyle.com, pernyataan Larissa tersebut senada dengan yang dikatakan Sekjen Mualaf Center Indonesia, Hanny Kristianto baru-baru ini.
"Larissa 5 tahun menikah, tinggal di pondok pesantren yang cukup kita kenal di Indonesia."
"Tapi sampai hari ini Alif Ba Ta Tsa aja nggak bisa baca," ungkap Hanny Kristianto dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Selasa, (14/9/2021).
Bahkan ujar Hanny, Larissa sampai menangis meminta agar Alvin mengajarinya mengaji.
Hanny bukan sekedar omong kosong. Dia menunjukkan percakapan Larissa melalui sebuah pesan saat menyampaikan hal tersebut.
"Pengakuan Larissa sih tidak pernah (diajari mengaji), bahkan dia nangis-nangis minta diiringi ngaji," kata Hanny.
Hal yang disayangkan Hanny setelah mendengar penuturan Larissa yakni karena Alvin justru terfokus pada permainan di ponselnya.
Alih-alih membimbing istrinya, Alvin justru sibuk bermain game.
Hal itu tentu membuat Hanny ikut merasa kecewa. Menilai Alvin tidak bertanggung jawab.
"Karena pasangannya sibuk main game, disayangkan ya, akhirnya game itu membuat orang melalaikan waktunya," ujar Hanny.
Beruntung, wanita yang pernah dinikahi Alvin pada tahun 2016 itu, kini mulai diajari mengaji oleh putri Aa Gym, Gauda Tsuraya.
Hanny lebih lanjut mengingatkan, tanggung jawab suami membimbing istri yang mualaf memang berat. Tetapi hal itu tidak membenarkan suami dapat memamerkan istrinya, alih-alih membimbingnya. (*)