Sosok.ID -Rusia memperkenalkan robot tempur dan kendaraan taktis terbaru mereka pada hari kedua fase utama aktif latihan militer besar dengan Belarusia.
Demikian disampaikan oleh Kementerian pertahanan Rusia pada Sabtu (11/9/2021).
Melansir Reuters, latihan perang "Zapad-2021", yang akan berlangsung hingga Kamis mendatang berlangsung di sisi barat Rusia dan Belarusia.
Termasuk di situs-situs yang dekat dengan perbatasan Uni Eropa, telah membuat khawatir Ukraina dan beberapa negara NATO.
Dalam sebuah pernyataan Kementrian Rusia menyebutkan pasukannya menggunakan robot tempur Platform-M, yang dikendalikan dari jarak jauh dan dipersenjatai dengan peluncur granat dan senapan mesin, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: 10 Ribu Tentara Latihan Militer Skala Besar-besaran, Rusia untuk Kali Pertama Gunakan Senjata China
Kantor berita Rusia mengatakan ini merupakan pertama kalinya perangkat keras seperti itu digunakan.
Kendaraan taktis Sarmat-2 baru juga telah digunakan, kata media Rusia.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin membantah latihan itu ditujukan terhadap kekuatan asing.
Putin juga mengatakan bahwa latihan itu masih wajar mengingat peningkatan aktivitas NATO di dekat perbatasan Rusia dan sekutunya.
Akan tetapi, negara tetangga seperti Ukraina dan anggota NATO seperti Polandia dan Lithuania mengatakan, latihan besar seperti itu begitu dekat dengan perbatasan sehingga berisiko menjadi aksi provokatif.
“Kita perlu menyadari bahwa ini (serangan militer Rusia di Estonia) mungkin memang terjadi di tahun-tahun mendatang,” jelas Martin Herem, komandan Pasukan Pertahanan Estonia mengatakan dalam sebuah wawancara pada Jumat malam.
"Tujuan Rusia kemungkinan bukan untuk menduduki kita - ia tidak ingin mendapatkan kendali melalui pendudukan, tetapi menikmati ketidakstabilan dan pengaruh melalui ketidakstabilan," katanya seperti dikutip kawat berita BNS.
Manuver diadakan setiap empat tahun, tetapi latihan tahun ini telah dilihat sebagai sinyal khusus dari dukungan Rusia untuk Belarus dan pemimpinnya Alexander Lukashenko, yang telah dikucilkan oleh Barat karena menindak perbedaan pendapat.
Rusia melihat Belarus sebagai penyangga penting yang strategis di wilayah baratnya.