Sosok.ID - Apes, mungkin itu kata yang tepat untuk karyawan swasta ini.
Sang karyawan swasta tentu tak menduga jika pekerjaannya bakal berakhir begini.
Betapa tidak, karyawan swasta ini kudu rela gajinya dipotong gegara ke wc di jam kerja.
Lebih syoknya lagi, sang karyawan swasta bahkan disuruh buang air besar (BAB) di celana jika tak mau kehilangan gaji.
Namanya buang air adalah reaksi alami tubuh manusia yang tak bisa diatur.
Malah jika ditahan-tahan, perkara seperti buang air bisa menyebabkan penyakit.
Namun sepertinya karyawan ini malah apes gegara rutin buang air di kantor.
Bayangkan saja, gegara rajin buang air di kantor, karyawan ini harus alami pemotongan gaji.
Dilansir Sosok.ID dari Oriental Daily, Jumat (27/8/2021) pemotongan gaji ini dialami oleh karyawan magang perusahaan swasta di Taiwan.
Biasanya dalam sebulan, karyawan magang yang tak disebut namanya ini dapat gaji Rp 16 juta.
Namun beberapa bulan belakangan, gaji yang diterima cuma Rp 13 juta.
Usut punya usut, gaji karyawan magang ini dipotong perusahaan sebanyak Rp 3 juta.
Alasan pemotongan gaji pun dirasa tidak masuk akal.
Mengutip Kompas.com, perusahaan sebut pemotongan gaji terjadi lantaran sang karyawan sering ke wc.
Baca Juga: Denise Chariesta Lari Ngibrit Saat Ditantang Gelut Dewi Perssik : Daripada Jual Cangkem Gosok WC Aja
Dari rekaman CCTV, sang karyawan disebut telah habiskan total 49,5 jam di toilet selama berapa bulan belakangan.
Karyawan itu langsung berdalih jika ia sering ke toilet lantaran kerap diare harus buang air besar (BAB)
Namun lantaran terlalu lama dan terjadi di jam kerja, mau tak mau perusahaan anggap hal tersebut sebagai pelanggaran.
Jawaban dari perusahaan tersebut lantas membuat karyawan magang itu marah.
“Orang tuaku menyuruhku untuk menahannya dalam diam dan bersabar itu adalah hal yang baik,” kata sang karyawan.
“Kemudian mereka menyuruhku untuk tidak buang air besar terlalu lama lain waktu. Jadi saya akan buang air besar di celana saja lain kali,” sambungnya.
Melansir Kompas.com, parahnya saat ia curhat soal hal tersebut di media sosial, netizen justru berpihak pada perusahaan.
Banyak netizen yang mengatakan jika sikap karyawan itu tidak pantas.
Tidak sedikit juga yang menyuruhnya lebih baik buang air besar di celana ketimbang kehilangan gaji.
(*)