Sosok.ID - Aksi penyerangan pemuda mabuk terhadap seorang anggota TNI baru-baru ini viral.
Melansir dari Tribun Jatim, video viral berdurasi 30 detik tersebut telah menyebar di media sosial warga Sumenep, Madura.
Berdasarkan video viral yang beredar, aksi penyerangan terhadap anggota TNI ini terjadi saat malam hari.
Insiden terjadi di depan sebuah mini market yang sudah tutup.
Dalam video, terlihat dua orang pemuda dan satu anggota TNI.
Salah satu dari pemuda itu tampak melakukan serangan kepada anggota TNI.
Ia menggunakan kedua tangannya untuk menyerang sang anggota TNI.
Anggota TNI itu pun tampak menangkis dan menghindari serangan dari pemuda itu.
"Mate bakna, mate bakna (mati kamu, mati kamu)," kata pemuda itu dalam bahasa Madura, dilansir dari Tribun Jatim.
Belakangan, diketahui bahwa pemuda tersebut berinisial MUAF (23).
Ia merupakan warga Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.
Sementara sang anggota TNI diketahui adalah Koptu Siswanto dari Koramil Pasongsongan.
Melansir dari Kompas.com, Komandan Kodim Sumenep, Letkol Infanteri Nurcholis membenarkan peristiwa viral itu.
Ia mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/8/2021) malam.
Menurut ceritanya, insiden bermula saat sang anggota TNI bersama personel Polsek Pasongsongan melakukan patroli di wilayah tersebut.
Saat berpatroli itu, anggota TNI dan polri mendapat laporan ada dua pemuda yang sedang mabuk di depan sebuah mini market.
"Tim patroli menuju lokasi dua pemuda yang dikabarkan mabuk. Kebetulan, anggota yang patroli itu pembina desa lokasi kejadian itu," katanya.
Koptu Siswanto un mendatangi keduanya tapi malah berakhir diserang oleh MUAF.
Sementara pemuda lainnya kabur.
"Anggota sadar bahwa yang dihadapi orang mabuk, makanya hanya menghindar ketika dipukul."
"Anggota juga tahu bahwa pemuda itu warga desa binaannya," papar Nurcholis.
MUAF kemudian dibawa ke Polsek Pasongsongan.
Setelah sadar dari mabuknya, ia pun meminta maaf.
"Karena pelakunya sudah meminta maaf, maka kami maafkan dan masalah itu kami anggap clear," terangnya.
(*)