Covid-19 Jenis Baru Kembali Muncul di Dunia, Disebut Varian Lambda

Senin, 09 Agustus 2021 | 20:17
Pixabay

Ilustrasi COVID-19.

Sosok.ID - Covid-19 telah memunculkan lebih banyak varian yang kian meresahkan masyarakat di dunia.

Saat ini Indonesia dan dunia sedang dipusingkan dengan varian Delta dari India dengan penyebaran lebih cepat.

Selain itu ada pula varian Kappa yang disebut berpotensi mematikan.

Lalu kini, muncul varian lain bernama Lambda yang mencatatkan peningkatan jumlah kasus infeksi di beberapa negara seperti Amerika Serikat.

Baca Juga: Perketat Prokes, Fakta Virus Corona Varian Kappa dengan Potensi Mematikan yang Ditemukan di Indonesia

Kasus pertama Lambda di AS dilaporkan di Texas bulan lalu.

Urutan genom virus telah mendeteksi 1.060 orang yang terinfeksi varian Lambda di AS sejauh ini, menurut angka yang dibagikan dalam inisiatif berbagi data independen GISAID.

Meskipun jumlah itu tidak seberapa dibandingkan dengan jumlah orang yang terinfeksi varian Delta, namun para ahli penyakit menular tengah memantau dengan cermat varian Lambda.

Varian Lambda pertama kali terdeteksi di Peru Desember lalu.

Baca Juga: Media AS Soroti Kasus Meninggalnya Dokter-dokter di Kudus meski Telah Divaksin Sinovac, Indonesia Diduga Jadi Studi Kasus Kekhawatiran Varian Delta

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan Delta sebagai "varian khusus", sementara Lambda diklasifikasikan pada tingkat yang lebih rendah, sebagai "varian perhatian".

"Saya pikir setiap kali suatu varian terdeteksi dan menunjukkan kemampuan untuk menyebar dengan cepat dalam populasi, kita harus khawatir," kata Profesor Gregory Poland, direktur Kelompok Penelitian Vaksin di Klinik Walikota, sebuah pusat penelitian kesehatan non-pemerintah. di Minnesota, kepada CNN.

"Setiap hari ada strain baru. Pertanyaannya, apakah mutasi-mutasi ini akan menciptakan keuntungan baru bagi virus, atau akankah keuntungan itu menjadi kerugian bagi manusia? Jawabannya dengan Lambda adalah ya," katanya.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Lebih Mewabah, Kemenkes : Akan Cepat Penularannya

Masih banyak aspek Lambda yang perlu dipelajari para ilmuwan.

Varian ini tidak semenyeramkan Delta, tetapi studi awal menunjukkan bahwa ia memiliki mutasi untuk menyebar lebih cepat daripada virus corona asli.

"Lambda memiliki mutasi yang menjadi perhatian, tetapi masih tidak umum di AS meskipun hadir selama beberapa bulan," kata Dr. Preeti Malani, profesor penyakit menular di University of Michigan.

"Sulit untuk mengetahui dengan pasti seberapa cepat Lambda menyebar dan seberapa efektif vaksin melawan jenis ini. Sejauh ini, tampaknya Lambda menyebar lebih cepat daripada galur asli SARS-CoV-2 ," mirip dengan Delta dan galur lainnya, kata Dr. Malani, pakar dari Infectious Diseases Society of America.

Baca Juga: Kemenkes Beberkan 9 Provinsi di Indonesia Kena Covid-19 Varian Delta

"Untungnya, penelitian menunjukkan bahwa vaksin saat ini masih bersifat protektif," jelasnya.

"Satu hal yang kami pelajari selama pandemi adalah bahwa segala sesuatunya dapat berubah dengan sangat cepat, sehingga mengendalikan penyebaran Covid-19 pada umumnya akan membantu mengelola Lambda," imbuhnya.

"Selama SARS-CoV-2 tidak terkendali, kita akan melihat banyak strain lain muncul," katanya lagi.

"Satu-satunya cara adalah memperluas vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit dan mencegah SARS-CoV-2 bermutasi lebih jauh. Ini adalah perlombaan antara vaksinasi dan pengembangan varian baru," kata Dr Malani.

Baca Juga: Kebobrokan Terkuak, Korea Utara di Ambang Kehancuran Akibat Pandemi, Pantas Saja Ditutupi Rapat

Sampai saat ini, data belum konsisten untuk mengkonfirmasi efektivitas vaksin terhadap varian Lambda, dan para ilmuwan mengatakan penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Intisari Online