Sosok.ID - Nikita Mirzani menjadi salah satu selebriti yang vokal terhadap munculnya petisi boikot Ayu Ting Ting dari layar TV.
Nikita berspekulasi petisi itu muncul setelah kasus dengan haters Ayu Ting Ting yang menyebabkan Umi Kalsum dan Abdul Rozak bertolak ke Bojonegoro.
Kendati demikian untuk diketahui, petisi boikot Ayu Ting Ting dibuat oleh pengguna dengan akun Putri Maharani sekira 2 bulan lalu.
Hanya saja, petisi itu baru ramai digaungkan setelah orang tua Ayu Ting Ting melabrak ke kediaman haters di Jawa Timur.
Adapun Nikita Mirzani melalui YouTube Star Story mempertanyakan alasan pihak-pihak luar menginginkan Ayu Ting Ting diboikot.
"Kesalahan Ayu Ting Ting kan nggak berat. Kesalahan dia apa?" kata Nikita Mirzani, dikutip Minggu (8/8/2021).
Menurut Nikita, Ayu Ting Ting tidak memiliki cukup kesalahan yang membuatnya harus ditendang dari layar kaca.
"Dia punya video bokep enggak?" katanya.
"Kalian nggak bisa lihat isi tubuhnya. Apa kesalahannya? Apa cuma gara-gara menerobos PPKM itu?" lanjut Nikita Mirzani.
Lebih lanjut dia menilai munculnya petisi tersebut tidak seharusnya dilakukan.
"Oh jangan dong nggak boleh begitu (petisi boikot Ayu Ting Ting)," kata dia.
Ibu 3 anak itu sesumbar, setiap publik figur memiliki kesalahan yang sewajarnya dimaklumi.
"Maksud gue biar gimana pun semua manusia punya kesalahan, begitupun gue," kata dia.
Baca Juga: Nikita Mirzani Beri Wejangan kepada Rizky Billar
"Orang lain orang yang mengerti agama saja punya kesalahan, namanya kita manusia biasa," tambahnya.
Wanita berusia 35 tahun itu berasumsi, petisi boikot Ayu Ting Ting adalah ulah para haters.
"Petisi-petisi itu hadir kan karena ada haters yang mengompori dan berimbas ke semuanya. Maksud gue nggak usah terlalu begitu," tandas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, orang tua Ayu Ting Ting belum lama ini dikecam atas tindakannya keliaran ke luar kota saat sedang masa PPKM.
Kepergian Umi Kalsum dan Abdul Rozak yakni untuk melabrak haters Ayu Ting Ting, Kartika Damayanti.
Namun, saat disambangi, orang tua Ayu hanya dapat bertemu dengan orang tua pelaku.
Sementara Kartika Damayanti rupanya bekerja di Singapura sebagai TKW.
(*)