Kim Yo Jong Peringatkan Korea Selatan untuk Lepeh Latihan Militer dengan AS Jika Ingin Selamat dari Perang

Senin, 02 Agustus 2021 | 16:13
via Kolase Grid.ID

Kim Yo Jong, adik dari Kim Jong Un.

Sosok.ID - Adik dari Kim Jong Un, Kim Yo Jong, memberi peringatan kepada Korea Selatan agar tidak melakukan latihan militer bersama Amerika Serikat.

Dia mengatakan pada hari Minggu (1/8/2021) bahwa jika Korea Selatan melakukan latihan militer bersama yang direncanakan dengan AS, maka itu akan merusak tekad kedua Korea untuk membangun kembali hubungan.

Penyataan Kim Yo Jong dilaporkan oleh media pemerintah Korea Utara KCNA, dikutip Sosok.ID dari Reuters.

Kim Yo Jong juga mengatakan keputusan baru-baru ini untuk memulihkan hotline antara kedua Korea tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang lebih dari menghubungkan kembali hubungan "fisik".

Baca Juga: Ngeri, Adik Kim Jong Un Mengamuk, Korea Selatan hingga AS Bisa Dibikin Terkencing-kencing: Jangan Main Perang Jika Ingin Tidur Damai!

Ia juga mengingatkan bahwa akan "tidak bijaksana" untuk mengasumsikan bahwa KTT sudah dekat.

Komentar Kim Yo Jong diberikan saat Korea Utara dan Selatan sedang dalam pembicaraan untuk mengadakan pertemuan puncak sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan hubungan.

Sementara Washington dan Seoul akan mengadakan latihan militer bersama pada akhir Agustus tahun ini.

“Pemerintah dan militer kami akan terus mengawasi apakah Korea Selatan melanjutkan latihan perang yang agresif, atau membuat keputusan besar. Harapan atau keputusasaan? Itu bukan terserah kami," kata Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan yang dilansir KCNA.

Baca Juga: Jabatannya Dilucuti, Ternyata Otak Utama Penyingkiran Kim Yo Jong Adalah Kakaknya Sendiri, Ini Alasan Kekejaman Kim Jong Un!

Kedua Korea, secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata.

Sementara itu berita terbaru mengatakan bahwa Korea Selatan belum memilki keputusan tentang latihan militer bersama AS.

Menyadur sumber yang sama, Reuters, Korea Selatan pada Senin (2/8/2021) mengatakan tidak ada keputusan yang dibuat mengenai latihan militer gabungannya dengan Amerika Serikat tetapi mereka seharusnya tidak menciptakan ketegangan dnegan Korea Utara.

Terlebih di tengah tanda-tanda mencairnya perang, Kim Yo Jong sudah memberikan peringatan pada Korea Selatan.

Baca Juga: Dikatai Militernya Bodoh oleh Korut, Korsel Langsung Tingkatkan Kekuatan Tempur

Korea Selatan dan Amerika Serikat secara teratur memang menggelar latihan militer, terutama di musim semi dan musim panas.

Tetapi Korea Utara telah lama menanggapi latihan dua negara itu dengan kritik pedas, menyebut mereka latihan untuk perang.

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan seorang pejabat senior Partai Buruh yang berkuasa, memperingatkan Korea Selatan pada hari Minggu bahwa mengadakan latihan akan melemahkan upaya untuk membangun kembali hubungan.

Peringatannya datang beberapa hari setelah kedua Korea memulihkan hotline yang terputus Pyongyang setahun lalu, ketika Kim dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berusaha untuk memperbaiki hubungan yang tegang dan melanjutkan pertemuan puncak.

Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Presiden Korea Utara Selanjutnya, Adik Kim Jong Un Tiba-tiba Lenyap dari Jajaran Petinggi Partai Buruh, Ini Kata Pakar!

Kementerian pertahanan Seoul mengatakan pada hari Senin bahwa Seoul dan Washington sedang dalam pembicaraan mengenai latihan tersebut tetapi belum ada keputusan yang dibuat.

"Kami tidak bisa mengomentari pernyataannya, tetapi mengenai latihan, waktu dan metodenya belum final," kata juru bicara kementerian Boo Seung-chan dalam sebuah pengarahan.

Sekutu akan memutuskan setelah mempertimbangkan COVID-19, postur pertahanan bersama, rencana transfer kendali operasional masa perang, dan masalah "mendukung upaya diplomatik untuk membangun perdamaian abadi di semenanjung Korea," tambah Boo.

Lee Jong-joo, juru bicara Kementerian Unifikasi, yang menangani urusan antar-Korea, mengatakan latihan itu tidak boleh menjadi "sumber ketegangan militer dalam hal apa pun", tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Baca Juga: Hilang Sejak Ledakan Kantor Penghubung Kosel dan Korut, Adik Perempuan Kim Jong Un Berulah dan Ancam Seoul Lagi: Mereka Harus Bayar Mahal!

Latihan telah diperkecil dalam beberapa tahun terakhir untuk memfasilitasi pembicaraan antara Korea Utara dan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump yang bertujuan untuk membongkar program nuklir dan rudal Pyongyang dengan imbalan keringanan sanksi AS.

Tetapi negosiasi terhenti setelah pertemuan puncak kedua yang gagal pada 2019 antara Kim dan Trump.

Pandemi virus corona juga berdampak pada latihan, dengan sekutu berfokus pada simulasi terkomputerisasi dan meminimalkan pelatihan lapangan langsung, tanpa memobilisasi pasukan yang berbasis di AS.

Seorang pejabat tinggi Kementerian Unifikasi mengatakan pada hari Jumat bahwa latihan harus ditunda untuk membantu memulai kembali pembicaraan nuklir, tetapi Lee menolak berkomentar ketika ditanya apakah kementerian berencana untuk membuat rekomendasi resmi.

Baca Juga: Dikenal Kejam, Adik Perempuan Penguasa Korea Utara Hilang Misterius, Sempat Tambahkan Mata Pelajaran Tentang Kim Jong Un Bagi Siswa Sekolah Tiap Hari!

Lee mengatakan pekan lalu Korsel mengusulkan pembentukan sistem konferensi video untuk mempercepat dialog antar-Korea dan menyetujui rencana dua kelompok bantuan sipil untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Korut. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Reuters

Baca Lainnya