Pimpin Negara Termiskin Amerika, Presiden Haiti Tewas dengan Kondisi Mata Tercungkil dan Tubuh Dibolongi 12 Peluru: Kematian Ini Tidak akan Dibiarkan!

Jumat, 09 Juli 2021 | 15:26
Instagram @jovenelmoise

Presiden Haiti Jovenel Moise

Sosok.ID - Pembunuhan Presiden Haiti, Jovanel Moise, meningkatkan situasi mencekam di negara Kepulauan Karibia tersebut.

Jovanel Moise yang memimpin Haiti,tewas dalam kondisi sangat mengenaskan.

Ia terbunuh setelah diserang oleh sekelompok orang berbahasa Inggris dan Spanyol.

Melansir Kompas.com, Jovenel Moise dibunuh pada Rabu (7/7/2021) malam waktu setempat.

Serangan dari kelompok pria bersenjata itu juga menyebabkan Ibu Negara Haiti, Martine Moise, terluka.

Baca Juga: Warga yang Melihat Langsung Kocar-kacir, Pria Ini Jalan Santai Sambil Tenteng Kepala Istri yang Baru Saja Dipenggal

Pembunuhan orang nomor satu di Haiti itu menyebabkan negara mengumumkan kondisi darurat selama 15 hari ke depan.

Ironisnya, saat ditemukan oleh petugas keamanan di rumah pribadinya, jasad Jovenel Moise terlihat sangat memprihatinkan.

Hakim Carl Henry Destin mengatakan kepada surat kabar Nouveliste bahwa 12 lubang peluru di temukan di tubuh Jovenel Moise.

Dikutip dari AP pada Jumat (9/7/2021), tembakan tersebut berasal dari senapan kaliber besar dan senjata 9 mm yang lebih kecil.

Baca Juga: Pengakuan Mengerikan dari Bocah 6 Tahun, Ayahnya yang Dikira Hilang Ditemukan Mengenaskan di Bawah Lantai Dapur

Presiden Haiti ditemukan tewas dalam kondisi telentang, di mana dahi, dada, pinggul, hingga perutnya terdapat bekas tembakan.

"Saat kamar tidur Presiden digeledah, kami menemukannya berbaring telentang," kata Destin.

"Presiden memakai celana biru dan kemeja putih yang berlumuran darah. Mulutnya terbuka dan mata kirinya dicungkil," tambahnya.

Istri Jovanel Moise, Martine Moise pertama kali dirawat di rumah sakit setempat kemudian dilarikan dengan ambulans udara ke Ryder Trauma Center di Miami, AS.

PM Sementara Haiti, Joseph mengatakan, Martine telah keluar dari bahaya dan dalam kondisi stabil.

Baca Juga: 2 Ibu Rumah Tangga Kelabuhi Tetangga dan Polisi, Habisi Nyawa Lansia, Kematian Dibuat Seolah-olah Bunuh Diri

Sementara putri Moise, Jomarlie bersembunyi di kamar selama serangan mematikan tersebut.

Kelompok pembunuh Moise melakukan pengepungan dan meneriakkan operasi DEA saat kejadian.

Pembantu dan staff rumah tangga Moise diikat oleh mereka.

Joseph mengatakan Moise dibunuh di rumahnya oleh orang asing yang berbicara bahasa Inggris dan Spanyol.

"Kematian ini tidak akan dibiarkan begitu saja," kata Joseph dalam pidatonya kepada rakyat Haiti.

Baca Juga: Kacau, Pesawat Tak Berawak Incar AS, Bom Meledak Hantam Bandara Erbil di Irak

Duta Besar Haiti untuk Washington, Bocchit Edmond mengatakan, para pembunuh adalah tentara bayaran profesional.

Mereka menyamar sebagai agen Administrasi Penegakan Narkoba AS.

Adapun Moise, diketahui memimpin negara termiskin di Amerika itu melalui dekrit setelah pemilihan legislatif yang dijadwalkan pada 2018 ditunda.

Selain kekacauan politik, penculikan untuk tebusan juga telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir.

Jalan-jalan ibu kota macet beberapa jam setelah pembunuhan, dengan hanya segelintir warga terlihat berada di luar ruangan.

Baca Juga: Diramal Bangkrut Tahun 2027, Timor Leste Mentah-mentah Tolak Disebut Termiskin di Dunia, Sosok Ini Beber Kondisi Ekonomi Negaranya

Sejak Kamis (8/7/2021), Haiti mengumumkan berkabung nasional hingga 2 minggu ke depan.

PM Sementara Haiti, Joseph yang berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan akan mengundurkan diri dalam beberapa hari setelah Moise menunjuk penggantinya.

Haiti akan mengadakan referendum konstitusional pada September 2021.

Empat orang terduga pembunuh Jobenel Moise juga telah tewas ditembak polisi.

(*)

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Kompas.com, AP