Sosok.ID - Kisah percintaan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo, di masa lalu dan bahkan hingga kini ramai menjadi sorotan.
Bukan tanpa alasan, pasalnya Mayangsari dulunya dituding sebagai orang ketiga di rumah tangga Bambang dan Halimah Agustina Kamil.
Kendati demikian, Bambang dan Mayangsari setelahnya tampak hidup harmonis.
Keduanya kerap unjuk kebersamaan. Keharmonisan rumah tangga keduanya seolah mejadi bukti kuatnya cinta antara mereka.
Tetapi, dilansir dari Grid.ID, Mayangsari belum lama ini membongkar tabiat buruk suaminya.
Selama ini publik mengira hubungan rumah tangga Mayangsari baik-baik saja dan harmonis usai dinikahi Pangeran Cendana, Bambang Trihatmodjo.
Namun Mayangsari menilai adanya sifat kuarng baik Bambang yang tak terendus masyarakat. Meski baginya itu bukan masalah besar.
Menikahi putra dari Presiden kedua RI, Soeharto, kasus perselingkuhan Bambang di masa lalu dengan Mayangsari memang ramai dibincangkan.
Di awal pernikahan, Mayang pun mengaku terkejut dengan sifat suaminya.
Setelah 14 tahun tak buka suara, Mayangsari dalam vlog Ussy Sulistiawaty yang diunggah (23/9/2019),mengupas tabir kehidupan rumah tangganya.
Dalam kesempatan itu, Mayang menilai Bambang memiliki sifat pendiam.
"Kalau Mba Mayang sendiri kan aslinya rame, cewawakan. Gimana nih? Dengan dua perbedaan kan, cewawakan dan pendiam itu kadang suka gemes gak sih?" tanya Ussy.
"Justru itu balance namanya. Kalau dua-duanya berisik, aduh apa kabar ya. Kita berasa ada di pasar burung," kata Mayangsari.
Diakui Mayangsari, Bambang memang kelewat pendiam.
"Kalau suami aku memang super super diam. Tapi, diamnya Beliau karena memang itu karakternya.", kata Mayangsari lagi.
Tetapi dia meyakini diamnya Bambang bukan karena apatis.
"Kadang Ussy, diam itu kan bukan berarti dia apatis. Kadang-kadang diam itu kan ada pemikiran apakah dia mau seperti ini, kitanya nyaman enggak, perempuannya."
"Atau dia diam karena lebih baik diam daripada ribut, ada juga yang seperti itu," katanya.
Meski demikian, Mayangsari tak membantah bahwa ia sempat tak nyaman dengan tabiat Bambang yang terlalu pendiam.
Karena terus berceloteh sendiri dengan sifat bertolak belakang dari Bambang, Mayang mengaku tak bisa berpura-pura baik-baik saja atas hal-hal yang menimpanya.
"Awalnya terus terang aku merasa 'Aduh kok begini, ya' gitu. Lama-lama kok gua kaya radio rusak gitu,"keluh Mayangsari.
"Karena ya itu tadi, aku bukan karakter perempuan yang diam banget. Yang trus harus pura-pura baik. Enggak bisa," paparnya.
Tetapi seiring berjalannya waktu, Mayangsari dan Bambang saling memahami sifat satu sama lain.
Mereka lantas mencoba saling mengerti agar tak menimbulkan perpecahan rumah tangga.
Tapi pada akhirnya, Mayangsari pun mengerti dan menerima diamnya sang suami.
"Nah, kalau Mas Bambang itu diamnya dia ya, aku hargain diemnya dia. Tapi yang penting untuk aku sendiri ya memang aku yang harus lebih aktif sih," kata dia.
"Tapi aktif bukan berarti dominan ya," tegasnya. (*)