Terlacak Satelit NASA, Junta Myanmar Bakar Habis Sebuah Desa hingga Luluh Lantak, 2 Lansia Tewas Terbakar

Jumat, 18 Juni 2021 | 19:57
SCMP/24h

(ilustrasi, foto pembakaran pabrik-pabrik China di Myanmar)

Sosok.ID -Myanmar kembali mencekam, pasukan Junta militer membakar habis sebuah desa.

Desa berpenduduk 800 orang itu pun luluh lantak dalam sekejap.

Pembakaran itu merenggut nyawa 2 orang lansia yang tewas terbakar.

Televisi pemerintah, MRTV melaporkan kebakaran berlangsung di Kin Ma, wilayah Magway pada Selasa (15/6/2021).

Melansir CNN, Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen apa yang menyebabkan kebakaran tersebut.

Baca Juga: Borok China Akhirnya Terbongkar, Kudeta Myanmar Ternyata Disokong Oleh Tiongkok Termasuk Gunakan Jet Tempur Untuk Ancam Warga Sipil? Ini Buktinya!

Ketika dimintai konfirmasi oleh media, pihak junta juga tidak merespons.

Beberapa penduduk memberikan laporan lewat telepon dan foto-foto yang diterima Reuters.

"Ada sekitar 30 rumah tersisa di wilayah Kin Ma yang luluh lantak terbakar."

"Sekitar 200 rumah menjadi tumpukan abu dan batu bata," lapor beberapa penduduk desa Kin Ma.

Sistem pelacakan satelit NASA berhasil merekam api cukup besar di desa Kin Ma pada pukul 21.52 waktu setempat.

Penduduk desa yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pasukan keamanan membakar desa Kin Ma setelah terjadi perlawanan terhadap junta.

Baca Juga: Kudeta, Kota di Myanmar yang Dihuni 40.000 Orang Kini Hanya Sisa Wanita dan Anak-anak, Laki-laki Remaja dan Dewasa Habis Diburu Junta

Menurut relawan berusia 32 tahun yang membantu evakuasi warga Kin Ma, dua penduduk lansia tewas dalam kebakaran hebat itu.

Keduanya terjebak di rumah dan tak bisa menyelamatkan diri.

Relawan tersebut menyebutkan, beberapa penduduk kembali ke desa pada hari Rabu (16/6/2021) dan menemukan mayat.

Sebagian besar penduduk desa tetap bersembunyi di hutan terdekat, kata penduduk desa yang berbicara dengan Reuters.

Sementara itu, MRTV mengatakan 40 "teroris" membakar sebuah rumah di Kin Ma, memicu kebakaran yang menyebar ke 100 dari 225 rumah di desa itu.

Sejak awal tahun 2021 hingga saat ini istuasi Myanmar masih mencekam sejak penggulingan pemerintah oleh militer.

(*)

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber Reuters