Sosok.ID - Kementerian Luar Negeri Malaysia pada hari Selasa (1/6/2021) mengatakan akan memanggil utusan China atas aktivitas angkatan udara yang 'mencurigakan'.
China diminta untuk menjelaskan "penyusupan" oleh 16 pesawat angkatan udara ke wilayah udara Malaysia, setelah militer negara Asia Tenggara itu mendeteksi aktivitas "mencurigakan" di Laut China Selatan.
Dilansir dari Reuters, Angkatan Udara Malaysia mengatakan pihaknya mengerahkan jet pada hari Senin untuk melakukan konfirmasi visual setelah pesawat terbang dalam jarak 60 mil laut dari negara bagian Sarawak di Borneo Malaysia.
Ini menggambarkan insiden itu sebagai "ancaman serius terhadap kedaulatan nasional dan keselamatan penerbangan".
Pesawat-pesawat China tidak menghubungi kontrol lalu lintas udara regional meskipun telah diinstruksikan beberapa kali, kata angkatan udara.
Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein mengatakan, Malaysia akan mengeluarkan nota protes diplomatik dan meminta duta besar China untuk Malaysia untuk menjelaskan "pelanggaran wilayah udara dan kedaulatan Malaysia".
"Sikap Malaysia jelas - memiliki hubungan diplomatik yang bersahabat dengan negara mana pun tidak berarti bahwa kami akan berkompromi dengan keamanan nasional kami," kata Hishammuddin dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Laut China Selatan Memanas Lagi, Filipina Ajukan Protes Diplomatik Atas Aktivitas Ilegal China
Kedutaan China sebelumnya mengatakan pesawat-pesawat itu melakukan pelatihan penerbangan rutin dan "ditaati secara ketat" oleh hukum internasional tanpa melanggar wilayah udara negara lain.
"China dan Malaysia adalah tetangga yang bersahabat, dan China bersedia melanjutkan konsultasi persahabatan bilateral dengan Malaysia untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional," kata seorang juru bicara.
China telah mendorong klaim ekspansif atas Laut China Selatan, yang dilalui perdagangan kapal senilai sekitar $3 triliun setiap tahunnya. Ia juga telah membangun fasilitas militer di pulau-pulau buatan.
Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim atas berbagai pulau dan fitur di daerah tersebut.
Tetapi penjaga pantai China secara rutin memperingatkan kapal dan pesawat asing untuk meninggalkan apa yang disebutnya wilayahnya.
Angkatan udara Malaysia mengatakan pesawat-pesawat itu, yang terdiri dari pengangkut strategis Ilyushin il-76 dan Xian Y-20, telah melakukan perjalanan dalam formasi taktis "in-trail" di antara 23.000 dan 27.000 kaki.
Tahun lalu, sebuah kapal survei China mengadakan kebuntuan selama sebulan dengan kapal eksplorasi minyak Malaysia di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Malaysia.
Langkah Malaysia menyusul protes diplomatik selama berbulan-bulan oleh Filipina atas kehadiran ratusan kapal penangkap ikan China di ZEE-nya, yang dikatakan diawaki oleh milisi.
China sebagian besar mengabaikan keluhan tersebut. (*)