Israel-Palestina Damai bak Bualan, AS Memulai Misi Timur Tengah Dukung Gencatan Senjata di Gaza

Selasa, 25 Mei 2021 | 19:14
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Bendera Palestina.

Sosok.ID - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memulai kunjungan Timur Tengah di Israel pada hari Selasa, (25/5/2021).

Dilansir dari Reuters, Blinken disebut berharap untuk meningkatkan gencatan senjata dengan militan Hamas yang berkuasa di Gaza dan membantu mempercepat bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina yang hancur.

Bersamaan dengan misi Blinken, otoritas Israel mengatakan mereka mengizinkan bahan bakar, obat-obatan, dan makanan yang dialokasikan untuk sektor swasta Gaza memasuki wilayah itu.

Ini adalah untuk pertama kalinya Israel memberi izin sejak 11 hari permusuhan lintas batas dimulai pada 10 Mei lalu.

Baca Juga: Borok Israel Dikuliti Mantan Kapten Jet Tempur, Pilih Mundur Gegara Diperintahkan Jatuhkan Bom ke Jalur Gaza Palestina, Begini Penyesalannya!

Blinken juga akan mengunjungi Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, Kairo dan Amman, dengan Amerika Serikat menyimpan harapan agar gencatan senjata terus berlanjut, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri.

"Fokus utama kami adalah mempertahankan gencatan senjata, mendapatkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkannya," kata pejabat yang enggan namanya disebut, Senin (24/5/2021).

Sementara itu gencatan senjata anatar Hamas dan Israel diketahui ditengahi oleh Mesir yang berkoordinasi dengan Amerika Serikat.

Tetapi pejabat itu mengatakan, masih terlalu dini untuk pembicaraan damai yang lebih luas antara Israel, dalam perubahan politik setelah empat pemilihan umum yang tidak meyakinkan dalam dua tahun, dan Palestina, yang terpecah oleh permusuhan antara Hamas dan Presiden Mahmoud Abbas yang didukung Barat.

Baca Juga: Jokowi Tidak Tutup Mata, Indonesia Desak Israel Buka Akses Kemanusiaan ke Gaza, Retno Marsudi Serukan 3 Langkah Kunci PBB Atasi Konflik Palestina

Presiden AS Joe Biden mengatakan solusi dua negara adalah satu-satunya jawaban untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, dan menjanjikan paket besar dengan negara lain untuk membantu membangun kembali Gaza yang hancur akibat serangan Zionis.

Di masa lalu, negosiasi perdamaian Israel-Palestina gagal pada tahun 2014.

Agenda Blinken dalam misinya yakni termasuk pembicaraan di Yerusalem pada hari Selasa dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pertemuan di kota Ramallah di Tepi Barat dengan Abbas.

Blinken akan tetap berada di wilayah tersebut hingga Kamis (27/5/2021).

Baca Juga: Putus Asa, Pimpinan Hamas Memohon agar Jokowi Membantu Palestina, Israel Bunuh Lebih dari 200 Nyawa Warga di Gaza

Sayap kanan PM Israel Netanyahu, yang biasanya menghindari penggunaan istilah "negara Palestina", sebagian besar sejalan dengan pendahulunya dari Partai Republik dari Demokrat Biden, Donald Trump, yang memotong bantuan AS untuk Palestina dan mempromosikan rencana perdamaian yang membayangkan Israel memegang sebagian besar pemukimannya di Tepi Barat.

Hamas, yang dianggap oleh Barat sebagai kelompok teroris dan menentang upaya perdamaian Palestina dengan Israel, memulai serangan roket lintas batas pada 10 Mei, menarik serangan udara Israel.

Permusuhan itu sebagian dipicu oleh penggerebekan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan bentrokan dengan warga Palestina selama bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Ketika Roket Hamas Terobos Iron Dome, Warga Israel Berhamburan Lakukan Ini untuk Selamatkan Diri

Sedikitnya 253 orang tewas di Gaza dan lebih dari 1.900 terluka, kata otoritas kesehatan, selama pertempuran terberat Israel-Palestina dalam beberapa tahun itu.

Militer Israel menyebutkan jumlah korban tewas mereka adalah 13, dengan ratusan orang dirawat karena luka-luka setelah tembakan roket menyebabkan kepanikan.

Bangunan komersial, menara tempat tinggal dan rumah pribadi di seluruh Jalur Gaza, tempat tinggal 2 juta orang, rusak atau hancur pada saat gencatan senjata diumumkan.

Israel mengatakan serangan udara menghantam target militer yang sah dan melakukan yang terbaik untuk menghindari korban sipil, termasuk memberikan peringatan sebelumnya ketika hendak menyerang bangunan tempat tinggal yang katanya juga digunakan untuk militer.

Baca Juga: Negara-negara Arab Bakal Bertindak, Israel Makin Keterlaluan Saat Arahkan Moncong Tank Tak Hanya ke Jalur Gaza, Lebanon Jadi Imbasnya!

Pejabat Palestina menempatkan biaya rekonstruksi puluhan juta dolar di Gaza. Israel telah memblokir wilayah itu sejak 2007, yang dikutuk oleh warga Palestina sebagai hukuman kolektif.

Mesir juga mempertahankan pembatasan di perbatasannya dengan Gaza. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Reuters

Baca Lainnya