Sosok.ID - Beberapa waktu lalu setidaknya ada 400 personel Pasukan Setan dari TNI AD telah mendarat di Papua untuk ikut memburu KKB Papua.
Kedatangan salah satu pasukan terhebat yang dimiliki TNI AD tersebut pun menambah optimisme untuk segera memberantas KKB Papua.
Apalagi dalam beberapa hari lalu diketahui beberapa KKB Papua mengadakan pertemuan besar-besaran.
Ternyata setidaknya hanya 150 orang yang diketahui mejadi anggota KKB Papua yang terlihat hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: Kapal Perang Bertolak Menuju Papua, 400 Personel Batalyon 'Pasukan Setan' Akan Gempur KKB Papua
Lalu mengapa dengan jumlah personel yang cukup jauh, pasukan gabungan TNI-Polri kesulitan memberantas KKB Papua?
Terungkap penyebab utama teroris KKB Papua sulit diburu oleh aparat TNI-Polri.
Penyebabnya yakni KKB Papua menguasai kondisi medan dan geografis di Papua, serta adanya simpatisan yang membantu mereka.
Meski demikian, Satgas Nemangkawi berjanji tak akan mundur untuk memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Hal ini diungkapkan oleh Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Polisi M. Iqbal Alqudusy.
Menurut Iqbal, pergerakan KKB Papua saat ini tengah mundur ke wilayah Lany Jaya.
"Saat ini mereka termonitor IT sudah kabur dan mundur sampai ke daerah Kuyawage wilayah Lany Jaya, dan pasukan TNI-Polri berhasil menguasai wilayah Puncak Papua," kata Iqbal Alqudusy, Minggu (23/5/2021).
Iqbal tidak menampik jika di lapangan KKB Papua lebih menguasai medan, karena kelompok ini lebih mengenal kondisi geografis Papua.
"Ini adalah daerah tempat mainnya mereka sejak kecil.
Medan dan kondisi geografisnya luar biasa. Soal penguasaan medan, mereka (KKB) lebih menguasai daripada kami,” kata Iqbal.
Selain kondisi geografis, faktor lainnya karena masih ada oknum oknum masyarakat yang diduga memberikan informasi dan perlindungan kepada KKB Papua.
KKB Papua selalu menjadikan masyarakat sebagai tameng hidup.
Hal ini menurut Kombes Iqbal, membuat pihaknya kesulitan dalam melakukan penindakan, karena tidak menginginkan adanya jatuh korban dari masyarakat.
Simpatisan KKB Papua dari masyarakat juga menjadi faktor lainnya, hingga KKB Papua dengan mudah melakukan penyerangan terhadap pasukan TNI-Polri saat dilakukan pengejaran.
Simpatisan ini berada di tengah-tengah masyarakat, dan selalu memberikan informasi kepada KKB Papua.
Meski demikian, kata Kombes Iqbal, saat ini pihaknya tengah melakukan pemisahaan antara masyarakat dan simpatisan KKB Papua.
"IT dan Peralatan kita cukup canggih untuk mengetahui dan memisahkan KKB atau masyarakat, ini yang kita lakukan sekarang," tutur Kombes Iqbal.
Meski dengan kondisi geografis dan medan yang sulit, namun kendala yang dihadapi itu tidak menyurutkan Satgas Nemangkawi dalam upaya penegakan hukum secara tegas dan terukur terhadap KKB Papua.
(*)