Sosok.ID - Kekuatan militer Israel memang tak bisa diremehkan bahkan bila bertindak serius maka jalur Gaza dengan mudah bisa direbut.
Hal itu jadi alasan kenapa Israel menduduki peringkat ke 15 sebagai militer terkuat di dunia.
Namun meski kini tengah mendapat kecaman dari berbagai negara termasuk Indonesia lantaran kenekatan untuk menyerang wilayah Palestina, Israel tetap tak bergeming.
Kini perang melawan negara-negara Arab pun seperti di ujung tanduk.
Peristiwa layaknya saat awal-awal Israel berdiri sebagai sebuah negara bakal kembali terjadi.
Bukan tanpa alasan, hal itu lantaran kenekatan Israel yang ketahuan tak hanya menyerang wilayah Palestina saja.
Tetapi negara-negara Arab di sekitarnya juga kena imbas perseteruan Israel dengan Palestina belum lama ini.
Melansir dari Al Jazeera, Selasa (18/5/2021) Israel tengah melanjutkan serangan ke jalur Gaza di tengah serangan balasan Hamas yang menembakkan roket ke kota-kota Israel.
Meski demikian upaya diplomatik untuk gencatan senjata memang tengah berlansung intensif.
Serangan udara diketahui dilancarkan oleh militer Israel di daerah konflik tersebut saat pagi hari pada Selasa.
Beberapa ledakan terdengar dengan bola api yang menyertai gumpalan asap terlihat di beberapa titik bangunan di jalur Gaza.
Setidaknya ada 30 serangan udara Israel dalam semalam serta semburan tembakan roket Palestina yang juga mewarnai langit di sana.
Namun ternyata tak hanya jalur Gaza yang menjadi sasaran, militer Israel juga kedapatan menembaki wilayah Lebanon yang saat ini tak memiliki masalah seperti dengan Palestina.
Bahkan militer Israel terlihat dengan sengaja melakukan serangan menggunakan artileri sebagai tanggapa atas enam peluncuran roket yang gagal dari daerah selatan negara tersebut.
Enam misil ditembakkan dari Lebanon menuju Israel Utara pada Senin (17/5) tetapi tidak melintasi perbatasan, menurut militer Israel.
Pasukan Sementara PBB di Lebanon menyatakan, telah mendeteksi tembakan roket di sekitar Rashaya al-Foukhar dan mendesak semua pihak untuk "menahan diri secara maksimal".
Di Washington DC, Presiden AS Joe Biden mengadakan percakapan telepon ketiganya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sejak eskalasi Gaza dimulai pada 10 Mei dan menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata.
Setidaknya 212 warga Palestina, termasuk 61 anak-anak, tewas di Gaza sejak kekerasan dimulai. Sekitar 1.500 warga Palestina terluka. Israel melaporkan 10 warganya tewas, termasuk dua anak.
(*)