Sosok.ID - Bukan rahasia lagi, Indonesia masuk jajaran 20 besar bahkan menempati peringkat 16 dari ratusan negara yang memiliki kekuatan militer.
Hal itu bukan sebuah keberuntungan tetapi telah dirancangkan sedemikian rupa.
Salah satunya dengan cara pengembangan persenjataan yang semakin canggih.
Meski dalam hal teknologi militer, Indonesia masih belum terhitung sebagai salah satu negara yang cukup menguasai.
Tetapi ada aspek lain yang membuat militer Indonesia di segani bahkan ditakuti oleh banyak negara.
Penyebabnya tak lain adalah industri pertahanan nasional yang semakin maju.
Beberapa hasil karya anak bangsa dalam hal persenjataan pun mampu membuat militer Indonesia diakui di kancah dunia.
Salah satunya Sniper yang masuk jajaran senjata paling di takuti di dunia.
Hal itu bukan isapan jempol belaka, salah satu hasil karya PT Pindad (Persero) ini jadi bukti.
SPR-2 Kaliber 12,7 mm, masuk dalam kategori senapan anti materiil.
Senjata ini merupakan anggota senapan array presesi tinggi yang cukup mengejutkan dunia militer.
Bagaimana tidak, dengan tembakan tunggal dengan jarak sasaran jauh, senapan ini hanya menghasilkan kekuatan hentakan yang cukup kecil di banding dengan senjata sekelasnya.
SPR-2 Kaliber 12,7 mm.
Berkurangnya kekuatan hentakan dihasilkan dari aksi baut dengan pengelihatan optik dan a malt baffle muzzle brake yang cukup teruji.
Tak sampai di situ saja, SPR-2 ini juga dilengkapi dengan teknologi yang mampu membuat penembak bisa melihat sasaran di malam hari.
Yang lebih mengejutkan dan membuat lawan tak berkutik adalah skala kerusakan yang mampu dihasilkan dari sekali tembakan.
Dalam sekali tembakan, salah satu kekuatan militer Indonesia ini mampu menembak sasaran sejauh 2 km.
Bahkan dalam satu peluru yang dilontarkan dari sniper ini mampu menghasilkan 3 efek sekaligus.
Efek amunisi SPR-2 ini antara lain menembus, membakar dan meledakkan.
Oleh karena itu, kendaraan militer sekelas tank pun tak berkutik bila Indonesia menggunakan SPR-2 untuk menghentikannya.
Hal itu lantaran dalam sekali tembak SPR-02 mampu membuat Tank hancur seketika.
Sniper ini merupakan kakak dari SPR-3 kaliber 7,62 mm yang telah diakui oleh NATO dan mengantungi standar persenjataan internasional.
Selain itu ada juga SPR-4 kaliber 8,6 mm buatan PT Pindad yang telah menjadi pemuktahiran sniper-sniper sebelumnya.
Dengan berbekal sniper buatan dalam negeri bahkan prajurit TNI AD mampu berbicara banyak di kancah dunia militer.
Selama 4 tahun berturut-turut dari tahun 2016-2019 dengan berbekal sniper buatan PT Pindad, TNI AD menyabet prestasi yang cukup gemilang di perlombaan menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM).
(*)