Pantas Stok Amunisi Canggih KKB Papua Tak Pernah Habis Meski Anggotanya Tak Mungkin Mampu Membelinya, Terungkap Ada Dalang yang Sengaja Danai Persenjataannya

Selasa, 11 Mei 2021 | 18:31
FB TPNPB

KKB Pupa dengan amunisi mereka.

Sosok.ID - KKB Papua belakangan tengah menjadi sorotan masyarakat.

Setelah pemerintah melabeli kelompok kriminal bersenjata yang sering membuat onar di Tanah Mutiara Hitam itu sebagai gerakan teroris.

Seperti diwartakan Sosok.ID sebelumnya, penetapan KKB Papua sebagai gerakan teroris tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers yang digelar Kamis (29/4/2021).

"Pemerintah menganggap bahwa organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif dikategorikan sebagai teroris," ujar Mahfud MD seperti dikutip dari Live Breaking News KOMPAS TV, Kamis (29/4/2021).

Baca Juga: Jadi Sarang Kelompok Terbengis, Inilah Kawasan Segitiga Hitam yang Jadi Pusat Kekejaman KKB Papua, Kini Jadi Sasaran Utama TNI

"Jadi yang dinyatakan oleh Ketua MPR, BIN, TNI, Polri, dan tokoh-tokoh Papua yang datang kesini menyatakan mereka yang melakukan pembunuhan dan kekerasan secara brutal itu secara masif," terangnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, TNI langsung menerjunkan prajurit-prajurit terbaiknya ke Papua untuk menumpas KKB.

400 prajurit dari Yonif 315/Garuda yang berjuluk 'Pasukan Setan' hingga 500 prajurit dari Yonif Raider Khusus 751/VJS sudah dikerahkan.

Prajurit-prajurit tersebut dikerahkan dengan strategi yang berbeda-beda.

Baca Juga: Mantan Komandan Kopassus Jadi Sorotan, Minta Prajuritnya Kalahkan KKB Tanpa Perang, Ternyata Pernah Terobos Daerah Rawan OPM di Papua Demi Lakukan Hal Ini!

Tapi hingga kini, mereka masih kesulitan menangani kelompok tersebut.

Dilansir dari Tribun Papua, Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw mengungkapkan beberapa faktor yang mendasarinya.

Menurutnya, salah satu faktor yang membuat aparat keamanan kesulitan adalah penguasaan medan.

Ya, KKB Papua tentunya sudah menguasai wilayah mereka saat beraksi.

Baca Juga: KKB OPMRekrut Tentara Baru untuk Basmi TNI Polri, Jet Tempur F-16 di Poster Jadi Bahan Tertawaan, Netizen: Sini Tambahin Kapal Selam Nuklir

"Saya mau katakan di momen ini kita sabar mengikuti apa yang menjadi kebijakan," kata Paulus di Jakarta, Senin (10/5/2021), seperti dikutip dari Antara via Tribun Papua.

"Karena sudah sangat sulit menangani mereka ini, mereka menguasai medan dan menguasai semuanya," terangnya.

Lebih lanjut, Paulus mencurigai adanya dalang yang mendanai KKB Papua untuk membuat kerusuhan di wilayah mereka.

Bukannya tanpa sebab, kecurigaan Paulus berdasar dari amunisi yang dimiliki oleh KKB Papua.

Baca Juga: Dikecam Koalisi Masyarakat Sipil Soal Status KKB Papua, Civil Society Watch Justru Ungkap Ada Hal Lain yang Ingin Dilakukan Pemerintah, Ade Armando: Menimbulkan Padangan Negatif...

Ia menyangsikan bahwa KKB Papua mendapat amunisi dari kalangan mereka sendiri.

Mengingat mereka sama sekali tidak bekerja.

"Memang aneh, tidak bekerja, tidak punya penghasilan tetap tapi bisa membeli senjata dan amunisi yang begitu mahal, itu (dananya) dari mana?" ujar Paulus mempertanyakan.

Kendati demikian, Paulus menyebut bahwa kini pemerintah bisa lebih mudah mencari siapa dalang yang mendanai KKB Papua.

Baca Juga: Berantas KKB Papua Tanpa Pertumpahan Darah, Terungkap Strategi Halus Yonif Raider Khusus 751/VJS untuk Berantas OPM

Mengingat saat ini KKB Papua telah dilabeli sebagai teroris.

Pada ranah tersebut, lanjut Paulus, ada ruang yang bisa dimasuki oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk menanganinya.

Sekali lagi Paulus menegaskan, label teroris hanya disematkan kepada KKB saja, bukan masyarakat Papua secara keseluruhan.

(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber KOMPAS TV, Sosok.id, tribun papua