766 Warga Tewas Dibunuh Militer Myanmar, Paket Bom Meledak Cabut Nyawa 5 Orang Termasuk Kader Suu Kyi dan 3 Polisi Pembela Ralyat

Selasa, 04 Mei 2021 | 18:33
@myanmar.tatmadaw

Ilustrasi - Militer Myanmar

Sosok.ID - Lima orang dinyatakan tewas setelah sebuah paket bom meledak di Myanmar.

Salah satu korban tewas merupakan kader partai Aung San Suu Kyi, pemimpin terpilih yang digulingkan dalam kudeta Myanmar 1 Februari.

Melansir dari Reuters, media setempat melaporkan pada Selasa (4/5/2021) bahwa korban tewas termasuk seorang anggota parlemen yang digulingkan tersebut.

Tiga petugas polisi yang bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil yang menentang kekuasaan militer juga dinyatakan tewas.

Baca Juga: Tembak Jatuh Helikopter Militer Myanmar, Serangan Balasan Tentara Pemberontak yang Terus Dibombardir Serangan Udara

Sejak pemerintah terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi digulingkan, Myanmar telah menyaksikan peningkatan jumlah ledakan kecil di daerah pemukiman.

Ledakan itu terkadang menargetkan kantor pemerintah atau fasilitas militer.

Berdasar kesaksian seorang penuduk, ledakan terbaru terjadi di sebuah desa di bagian tengah selatan Myanmar di Bago Barat dan terjadi sekitar pukul 5 sore pada hari Senin (3/5/2021).

Informasi tersebut dilaporkan oleh portal berita Myanmar Now.

Baca Juga: Kelompok Pemberontak Tembak Jatuh Helikopter Militer Myanmar, 3 Bulan Kudeta Darah Korban Terus Berjatuhan

Tiga ledakan dipicu ketika setidaknya satu paket bom meledak di sebuah rumah di desa itu, menewaskan seorang anggota parlemen dari partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) Aung Suu Kyi, serta tiga petugas polisi dan seorang penduduk.

Penduduk mengatakan, petugas polisi lain yang terlibat dalam gerakan pembangkangan sipil juga terluka parah setelah lengannya terlemparakibat ledakan.

Polisi yang membela rakyat itu dilarikan ke rumah sakit dan menerima perawatan.

Baca Juga: Pemimpin Kudeta Myanmar akan ke Jakarta Hadiri KTT ASEAN, Kehadiran Min Aung Hlaing Dikonfirmasi Thailand

Kekerasan di Myanmar diketahui telah meningkat sejak kudeta, dengan ratusan dilaporkan dibunuh oleh pasukan keamanan.

Militer menguasai negara itu, mencoba memadamkan protes pro-demokrasi di kota-kota dan pedesaan.

Milisi etnis juga mendukung oposisi terhadap junta, dan militer memerangi kelompok-kelompok ini di pinggiran Myanmar.

Pada hari Senin, Tentara Kemerdekaan Kachin, sebuah kelompok pemberontak, mengklaimtelah menembak jatuh sebuah helikopter militer.

Baca Juga: Tambah Mencekam, Myanmar Kirim 2 Jet Tempur Untuk Bombardir Satu Kota, Warga Berhamburan Mencari Perlindungan, Suasana Pun Mencekam!

Pasukan Pertahanan Chinland, milisi yang baru dibentuk di negara bagian Chin yang berbatasan dengan India, mengatakan di halaman Facebook-nya pada hari Selasa bahwa pasukannya telah menewaskan sedikitnya empat tentara Myanmar dan melukai 10 lainnya dalam bentrokan semalam.

Mengenai klaim pemberontak, militer Myanmar masih tutup mulut.

Myanmar Now melaporkan bahwa para pendukung pro-demokrasi mengadakan protes pada hari Selasa di kota terbesar kedua di Mandalay.

Para staf pendidikan juga menyerukan boikot sekolah dan universitas ketikayayasan akan dibuka kembali pada bulan Juni.

Baca Juga: PBB Harus Ambil Tindakan, Myanmar Terancam Perang Saudara Berdarah

Foto-foto yang diposting oleh Khit Thit Media menunjukkan demonstran anti-kudeta berbaris di Kanbauk di Myanmar selatan.

Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 766 warga sipil sejak kudeta.

Junta membantah angka tersebut, dan mengatakan setidaknya 24 anggota pasukan keamanan telah tewas selama protes. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Reuters

Baca Lainnya