Sosok.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengerahkan petugas gabungan dari TNI-Polri untuk mengatur pengunjung Pasar Tanah Abang.
Pasalnya, diperkirakan ada 100.000 pengunjung yang berbondong-bondong ke pasar yang terletak di Jakarta Pusat itu pada Minggu (2/5/2021).
Padahal, di hari-hari sebelumnya biasanya hanya da sekitar 35.000 pengunjung saja.
Dilansir dari KOMPAS TV, lonjakan jumlah pengunjung itu terjadi karena bertepatan dengan momen Hari Raya Idul Fitri 1442 yang tinggal sebentar lagi.
Karena itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19, Anies mengerahkan 2.500 pasukan gabungan dari TNI-Polri dan Satpol PP untuk mengendalikan kepadatan pengunjung.
"Pengendalian dilakukan dengan mengerahkan sekitar 2.500 personel terdiri dari unsur polisi ada Brimob, ada Sabhara.
"Unsur TNI ada dari Kodam, ada dari Angkatan Laut Marinir, dan Angkatan Udara Paskhas, dan juga dari Satpol PP.
"Keseluruhannya kira-kira 2.500 orang diterjunkan untuk menjaga agar ketertiban mengikuti protokol kesehatan dilakukan," kata Anies, seperti dikutip dari KOMPAS TV.
Dari pertugas gabungan itu, Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU menyita perhatian.
Mengingat pasukan elite dari TNI Angkatan Udara (AU) itu memiliki sepak terjang yang tak main-main.
Lantasbagaiamana sih kehebatanPaskhas TNI AU ini?
Dilansir dari Tribun Jambi, pasukan ini dikenali dengan baret berwarna jingga.
Sebagai pasukan elite andalan TNI AU, Paskhas memiliki tugas utama untuk menjaga pangkalan udara dan semua asetnya.
Namun, di medan peperangan, Paskhas bertugas untuk menguasai pangkalan udara lawan lalu mengoperasikannya.
Itulah mengapa Paskhas dianggap sebagai pasukan elite TNI AU.
Karena mereka dilatih secara khusus sehingga memiliki kemampuan untuk mengoperasikan pangkalan udara.
Bahkan, kemampuan Paskhas ini sampai membuat Australia terperangah.
Momen itu terjadi saat pasukan Australia mendarat di Timor-Timur usai jajak pendapat pada 1999.
Di mana Timor-Timur saat itu akhirnya melepaskan diri dari NKRI dan sekarang menjadi negara Timor Leste.
Saat itu lah, nyali pasukan Australia dibuatciut dengan kemampuan personel Paskhas.
Pasalnya, semua personel yang kala itu bertugas mampu mengoperasikan Bandara Internasional Comoro yang kini berganti nama menjadi Bandara Presidente Nicolou Lobato.
Pasukan Australia yang semula petantang-petenteng langsung segan setelah melihat Paskhas.
Sebab, di kepala pasukan Australia kala itu, yang memiliki kemampuan tersebut hanyalah pasukan SAS (Special Air Service) Inggris.
(*)