Imbas Ratusan Kapal China Masuki ZEE Filipina, Duterte Perintahkan Tetap Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan Meski Diancam

Senin, 03 Mei 2021 | 10:11
Express.co.uk/Getty Images

Filipina kembali dibuat berang oleh China setelah China kirim ratusan kapal mengepung Filipina, hubungan bilateral di ujung tanduk

Sosok.ID -Meski menerima ancaman dari China, Filipina akan melanjutkan latihan maritim di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil di Laut China Selatan.

Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Pertahanan Filipina pada hari Minggu (2/5/2021).

Meski ada seruan dari China untuk menghentikan tindakan yang disebut dapat meningkatkan perselisihan.

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga menyatakan, dia tidak akan menarik kapal Angkatan Laut dan Penjaga Pantai yang berpatroli di Laut China Selatan yang disengketakan.

Melansir Reuters, biro penjaga pantai dan perikanan Filipina memulai latihan maritim bulan lalu.

Baca Juga: Dituduh Lembek saat Hadapi China, Duterte Unjuk Taring, Tolak Tarik Militernya dari Laut China Selatan Hingga Siap Kirim Kapal Lebih Banyak

Langkah itu diambil untuk melawan kehadiran kapal-kapal China yang "mengancam".

China diketahui telah mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang dilalui perdagangan kapal senilai sekitar US$ 3 triliun setiap tahun.

Padahal putusan tahun 2016 oleh pengadilan arbitrase di Den Haag menyatakan bahwa klaim Beijing tidak sesuai dengan hukum internasional.

"Pelaksanaan patroli maritim di WPS (Laut Filipina Barat) dan Kelompok Pulau Kalayaan oleh Penjaga Pantai Filipina dan Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan akan terus berlanjut," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

“Pemerintah tidak akan goyah pada posisinya,” tegasnya.

Baca Juga: Sengketa Laut China Selatan, Presiden Filipina Dicap 'Pengkhianat' oleh Rakyatnya gegara Statement 'Plin-plan' Lawan China!

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kehadiran ratusan kapal China di ZEE Filipina telah memicu ketegangan antar negara, meskipun Presiden Rodrigo Duterte bersahabat dengan Beijing.

Lorenzana mengatakan komentarnya menggemakan sikap Duterte tentang masalah tersebut.

Dia menegaskan, perintah pemerintah sangat tegas kepada militer Filipina untuk mempertahankan apa yang menjadi hak mereka tanpa pergi berperang dan menjaga perdamaian di laut.

Meski Duterte masih menganggap China sebagai "teman baik", pemimpin Filipina itu pada pekan lalu mengatakan: "Ada hal-hal yang tidak benar-benar dapat dikompromikan ... Saya harap mereka akan mengerti tetapi saya memiliki kepentingan negara saya juga untuk melindungi."

Lorenzana mengatakan, Filipina bisa ramah dan kooperatif dengan negara lain tetapi tidak dengan mengorbankan kedaulatan dan hak kedaulatan mereka.

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Reuters, Kontan.co.id

Baca Lainnya