Sosok.ID - Kemungkinan bentrokan antara Amerika Serikat (AS) dan China di Laut China Selatan semakin tinggi.
Meningkatnya militerisasi Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan bikin China berang.
Bahkan belum lama ini, Amerika Serikat (AS) terang-terangan buntuti pergerakan kapal induk Liaoning milik Tiongkok di Laut China Selatan.
Tanpa babibu lagi, China langsung minta pasukan Joe Biden itu untuk mundur demi kebaikan.
Ya, belakangan AS dan China tengah gencar adu taring di Laut China Selatan.
Tak ada satu pun dari kedua negara adidaya itu yang berniat menurunkan ketegangan terlebih dahulu.
Bukannya mengalah, AS justru membuat China semakin berang dengan ulahnya.
Dilansir Sosok.ID dari Reuters, Sabtu (1/5/2021) China telah mendesak AS untuk menahan pasukan garis depannya.
Namun sebaliknya, AS justru meningkatkan militerisasinya di wilayah yang disengketakan.
Imbasnya, ketegangan di Laut China Selatan makin meningkat.
Menurut Kementerian Pertahanan China, semenjak pemerintahan Joe Biden, operasi militer AS di Laut China Selatan meningkat.
Melansir Reuters, operasi kapal perang AS meningkat sekitar 20 persen di laut sekitar China.
Sedangkan aktivitas pesawat pengintai AS meningkat sekitar 40 persen dibanding tahun lalu.
"Kami mendesak pihak AS untuk secara ketat menahan pasukan garis depannya, mematuhi peraturan," kata Jubir Kementerian Pertahanan China, Wu Qian di konferensi pers pada Kamis (28/4/2021).
Ketika dimintai tanggapan, dewan keamanan nasional Amerika Serikat justru menolak angkat bicara.
Dikutip Sosok.ID dari Kontan.co.id dan Global Times, Sabtu (1/5/2021) AS tampaknya tak mengindahkan peringatan dari China.
Pada pertengahan April lalu, AS bahkan secara terang-terangan mengintai pergerakan militer China di Laut China Selatan.
Kehadiran kapal perusak AS, USS Martin yang membuntuti kapal induk Liaoning dianggap sebagai ancaman.
Melansir Global Times, Jubir Kementerian Pertahanan China, Wu Qian mengatakan China dengan tegas memperingatkan AS.
"Tindakan yang sangat mengganggu kegiatan latihan kapal perang China,"
"Secara serius mengancam navigasi dan keselamatan kapal dari kedua sisi, membuat pergerakan AS sangat tidak bisa diterima," ungkap Wu Qian.
Anggap pergerakan AS bisa memprovokasi bentrokan, China langsung mengusir kapal perusak itu menjauh dari wilayahnya.
Pernyataan Wu muncul setelah seorang pelaut Angkatan Laut AS mengunggah beberapa foto Liaoning pada pertengahan April lalu.
Foto tersebut diambil saat Liaoning sedang melakukan latihan lepas landas dan pendaratan jet tempur J-15 di Laut China Selatan.
(*)