Ketakutan Tak Bisa Disembunyikan dari Wajahnya Saat Dibentak oleh Soeharto, Inilah Sosok Sintong Panjaitan, sang Jenderal TNI Jebolan Kopassus

Rabu, 12 Mei 2021 | 04:30
IST Tribun Medan

Sintong Panjaitan, Jenderal TNI jebolan Kopassus yang pernah dibentak oleh Soeharto

Sosok.ID - Nama Sintong Panjaitan memang begitu melegenda.

Sebab, jenderal TNI jebolan Kopassus ini pernah dibentak oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto.

Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' via Tribunnews, pengalaman dibentak oleh Soeharto membuat Sintong Panjaitan ketakutan.

Peristiwa tak terlupakan itu terjadi saat ia menjabat sebagai Panglima Kodam IX/Udayana.

Baca Juga: Kisah Sintong Panjaitan, Jenderal TNI Jebolan Kopassus yang Pernah Dibentak Soeharto Sampai Ketakutan Saat Hadapi Pemberontakan Timor Timur

Insiden yang terjadi pada Minggu tanggal 23 Juli 1989 itu bermla saat ia mendampingi Menteri Hankam Beny Moerdani.

Saat itu, ia mendampingi Benny untuk menghadap Soeharto yang tengah berkunjung ke Bali.

Kemudian Soeharto mengatakan kepada Sintong bahwa ia harus mempersiapkan diri menghadapi Timor Timur sebagai daerah terbuka.

"Kamu sebagai panglima operasi di sana, apakah saran-saranmu supaya masalah Timor Timur lebih cepat selesai," ujar Soeharto kala itu.

Baca Juga: Dianggap Sebagai Pemimpin Otoriter, Begini Pengalaman Komedian Ini Saat Melawak di Depan Soeharto, Bagito: Honor Rp 17,5 Juta Dibungkus Koran

Sintong pun menjawab dengan sigap.

Ia menyampaikan aspirasi rakyat Timor Timur yang dikatakan oleh Uskup Diosis Dili Carls Filipe Ximenes Belo.

"Mereka minta agar Timor Timur dijadikan daerah istimewa seperti Aceh," jawabnya.

"Ini permohonan Uskup Belo gubernur atas nama rakyat Timor Timur," terangnya.

Baca Juga: Selama Ini Dipercaya Meninggal Dunia karena Kena Peluru Nyasar dari Darah Dagingnya Sendiri, Misteri Penyebab Kematian Ibu Tien Diungkap Sosok Ini

Soeharto yang mendengar jawaban itu pun langsung memasang wajah cemberut.

Lalu dengan nada keras, Soeharto membalas, "Apa istimewanya Aceh? Apa istimewanya Yogyakarta? Apa istimewanya Jakarta?"

"Kamu jangan berfikir mundur. Nanti daerah istimewa itu tak ada lagi," tambahnya.

"Saya katakan daerah istimewa itu tidak boleh," tegasnya.

Baca Juga: Dikenal Tak Banyak Bicara, Sosok Ini Ternyata Dijuluki Raja Intelijen Indonesia, Pernah Selundupkan 2.000 Senjata ke Afganistan Sampai Bawa Pulang Jet Tempur dari Israel Tanpa Ketahuan!

Sintong yang mendengar ucapan itu pun langsung merasa ketakutan.

"Ya sudah begitu saja, jadi dilanjutkan saja yang sudah kamu lakukan," ujar Soeharto lagi.

"Jangan kamu pikirkan daerah istimewa lagi," tegasnya sekali lagi.

Lantas siapakah sosok Sintong Panjaitan ini?

Baca Juga: Jokowi Bukan yang Pertama, Blusukan Ternyata Sudah Dilakukan Oleh Soeharto, Termasuk Nyamar dan Tinggal di Rumah Warga Hingga Buat Pejabat Panik, Ini Kisahnya!

Pria bernama lengkap Sintong Hamonangan Panjaitan ini lahir di Sumatera Utara pada tanggal 4 September 1940.

Sejak lulus dari Akademi Militer Nasional (AMN) angkatan 63 dengan pangkat letnan dua, ia telah melaksanakan banyak operasi tempur.

Di antaranya:

- Pada Agustus 1964 hingga Februari 1965, Sintong bertugas dalam Operasi Kilat di Sulawesi Selatan dan Tenggara untuk menumpas gerombolan DI/TII yang dipimpin Kahar Muzakkar

Baca Juga: Taktik Operasi Brilian Soeharto, Sempat Sukses Sembunyikan Presiden Kamboja Hingga Selundupkan Ribuan AK-47 Hanya dengan Pesawat Komersial, Begini Kisahnya!

- Pada Februari 1965 hingga September 1965, ia mengikuti pendidikan dasar komando di Batujajar, Jawa Barat. Kemudian persiapan penerjunan di Kuching tapi dibatalkan karena terjadi pemberontakan G30S/PKI

- Pada Oktober 1965, Sintong ditugaskan untuk operasi pemulihan keamanan dan ketertiban di Jakarta dan Jawa Tengah

- Pada awal Januari 1967, ia memimpin tim kopassus untuk menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua

- Tahun 1969 ditunjuk sebagai komandan Prayudha-3 di Manokwari untuk memenangkan Papera

Baca Juga: Patung Kristus 89 Kaki Diukir Muslim Indonesia Fenomenal di Dili, Hadiah dari Soeharto untuk Timor Leste, Rakyatnya malah Marah karena Bangunan Itu Menghadap ke Jakarta

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya