Isi Permintaan Maaf Mencla-mencle, Manohara 'Semprot' Lucinta Luna Soal Eksploitasi Lumba-lumba: Sekali Lagi, Ini Bukan Belajar!

Senin, 19 April 2021 | 15:46
Instagram @manodelia dan tangkap layar YouTube

Manohara kecam perilaku Lucinta Luna berenang dengan lumba-lumba.

Sosok.ID - Artis Lucinta Luna, merilis surat permintaan maaf setelah tindakannya berenang menaiki lumba-lumba dikecam oleh banyak pihak.

Lucinta Luna sekira sepekan lalu memamerkan kegitannya di Sanur, Bali melalui kanal YouTube miliknya.

Dalam kegiatan yang dibagikan, terlihat Lucinta Luna menaiki lumba-lumba yang terlentang, memicu kecaman keras dari masyarakat.

Tindakan Lucinta Luna sama halnya dengan mengeksploitasi hewas liar, sebab lumba-lumba sejatinya tidak hidup dalam kandang dan tidak berinteraksi dengan manusia.

Baca Juga: 11 Tahun Lalu Istrinya Disiksa, Dipaksa 'Berhubungan' saat Menstruasi Hingga Dicekoki Obat Hormon, Nasib Pangeran Kelantan Mantan Suami Manohara Kini Bak Kena Karma!

Salah satu yang menyayangkan tindakan Lucinta Luna adalah model Manohara Odelia Pinot.

Wanita berdarah Bugis Amerika Serikat ini, bahkan mempertanyakan surat permintaan maaf Lucinta Luna yang mengklaim bahwa lumba-lumba yang dinaikinya merupakan hewan hasil rescue.

Melalui unggahan di akun Instagram @manodelia, dilansir Sosok.ID, Senin (19/4/2021), Manohara kemudian menjelaskan perbedaan tempat konservasi dan eksploitasi hewan yang tak jarang disalahpahami oleh awam.

"Ada beberapa hal di surat permintaan maaf ini yang saya rasa penting untuk dijelaskan lebih lanjut supaya orang tidak bingung dengan apa itu tempat mengeksploitasi hewan dan rescue centre yang sesungguhnya," kata Manohara.

Baca Juga: Ashanty Dituding Manfaatkan Anak Angkat untuk Konten YouTube, LBH: Ini Eksploitasi!

Lucinta Luna dalam surat permintaan maafnya mengaku diundang ke penangkaran lumba-lumba untuk mendapatkan edukasi mengenai hewan laut tersebut.

Sontak Manohara meluruskan, apa yang dilakukan Lucinta Luna adalah jauh dari edukasi itu sendiri.

"Edukasi sering kali dipakai sebagai alasan tempat-tempat yang mengeksploitasi hewan liar seperti lumba-lumba, ini edukasi seperti apa yang mereka berikan?" ujar Manohara Odelia.

Manohara menegaskan, berenang bersama lumba-lumba, memberi makan dari tangan manusia, menciumnya, dan segala interaksi lumba-lumba dengan turis bukanlah edukasi.

Lumba-lumba di alam bebas tidak memiliki sifat alami yang demikian.

Baca Juga: Kejam! Bocah Berusia 9 Tahun Dipaksa Ngemis Selama 2 Tahun, Tak Bawa Uang Maka Dipukul Ibunya, Hasilnya Dipakai Bayar Arisan, Ini Videonya!

"That's not what they do in the wild," kata Manohara.

Hal ini sering disalahpahami orang tua yang membawa anaknya untuk melihat lumba-lumba dalam kandang, menyebutnya sebagai pengenalan terhadap hewan.

Menurut Manohara, satu-satunya edukasi yang didapatkan anak dari tempat tersebut adalah menormalisasi mengeksploitasi hewan demi uang.

Wanita berparas menawan itu kemudian menyinggung surat Lucinta Luna yang mengatakan bahwa aktivitas lumba-lumba tersebut sudah memiliki izin BKSDA.

Padahal Manohara tahu, BKSDA telah menutup kegiatan eksploitasi hewan di tempat itu.

Baca Juga: Lucinta Luna Atraksi Berenang dengan Lumba-lumba, Susi Pudjiastuti Beri Sindiran Menohok: Ketenaran Bisa Beli Apapun Termasuk Kebodohan

"Ini juga menjadi sebuah pertanyaan saya. Karena sepengetahuan saya tempat itu sudah sudah disuruh hentikan operasionalnya oleh BKSDA April 2020. Tepat satu tahun."

"Saya jujur bingung kenapa mereka bisa beroperasional kembali," kata Manohara, yang masih mencari jawaban atas itu.

Menanggapi klaim Lucinta Luna yang menyebut bahwa dia datang ke tempat tersebut untuk belajar tentang lumba-lumba termasuk untuk mengetahui jenis kelaminnya, Manohara tegas tak setuju.

"Sekali lagi, ini bukan belajar, bukan edukasi. Kalau ingin tahu jenis kelaminnya tidak harus ke tempat yang mengekspoitasi hewanya. Cukup baca buku saja atau searching di Google," kata Manohara.

Baca Juga: Marah Besar, Mantan Menteri KKP Susi Pujiastuti Sebut Artis Ini: Uang dan Ketenaran Dikira Bisa Untuk Membeli Segala Termasuk Kebodohan!

"Kita belajar di sekolah tentang dinosaurus, apa kita harus berinteraksi langsung dengan dinosaurus? Tentu aja enggak kan, kita bisa belajar hewan tersebut bukan berarti kita harus menangkap, ngandanginnya dan berinteraksi langsung," tegasnya.

Dalam suratnya, Lucinta Luna secara tidak langsung membocorkan bahwa tempat tersebut bukan hanya mengeksploitasi lumba-lumba, tetapi juga ikan hiu dan ikan pari.

Lucinta mengatakan, dia tidak akan datang ke tempat itu jika aktivitas demikian diadakan oleh sirkus.

Tentu saja Manohara bingung dengan pernyataan Lucinta Luna, karena aktivitas yang dilakukan lumba-lumba di tempat itu tak ada bedanya dengan sirkus.

Baca Juga: Demi Uang Rela Berbuat Dosa, Sisi Kelam Lucinta Luna Terbongkar, Blak-blakan Ngaku Pernah Lakoni Pekerjaan Haram Sebelum Jadi Artis: Terpaksa Buat Biaya Keluarga

"Oke, Sanur memang letaknya di tengah-tengah laut. Untuk ke sana kita harus naik perahu dan ke kandangnya yang di tengah laut, tapi ini bukan free dolphin. Ini bukan lumba-lumba yang bebas berenang di lautan lepas. Ini tetep hewan-hewan yang di taruh di dalam kandang, bedanya kandangnya letaknya di tengah laut."

"Jujur saya bingung kenapa kalau tempatnya di sirkus mereka menolak tapi kalau di sini tidak menolak, karena adegan-adegannya sama saja, hanya yang beda lokasinya," ucap Manohara, kecewa.

Lucinta Luna juga menyebutkan bahwa hewan-hewan di tempat tersebut adalah hewan-hewan yang terdampar dan diselamatkan. Tetapi Manohara tidak sependapat.

"Ini mengecewakan, karena ini sama sekali bukan penyelamatan," ucap Manohara menggunakan bahasa Inggris, menanggapi permintaan maaf Lucinta Luna.

Baca Juga: Tarifnya Rp 300 Juta, Lucinta Luna Layani Bercinta Kakek Usia 90 Tahun, 3 Tahun Kerja di Bidang Prostitusi hingga Ibunya Meninggal Mengira Anaknya Seorang Model

Instagram @manodelia

Manohara komentari surat permintaan maaf Lucinta Luna

Manohara kemudian menjelaskan, hewan yang diselamatkan, harusnya dirawat untuk dapat dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.

Ia menegaskan bahwa tempat konservasi cenderung menolak kedatangan turis-turis yang ingin menonton dan berinteraksi dengan hewan liar.

Tujuan tempat itu adalah merawat, menyelamatkan, dan melepasliarkan kembali hewan-hewan, bukan menjadikannya sebagai tontonan, atau malah mengubah sifat alami hewan dengan membiarkan manusia berinteraksi secara sembarangan dengan hewan tersebut.

Hal itu pula yang membedakan tempat rescue dengan tempat eksploitasi hewan, jelas Manohara. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Instagram

Baca Lainnya