Sosok.ID -Seorang PNS dihajar bawahannya yang merupakan seorang perempuan dan juga pekerja kantor pemerintah.
Rupanya, PNS wanita di Cina Timur Laut itu tak tahan lagi dengan teks-teks melecehkan yang dia terima dari sang atasan.
Pertengkaran itu direkam dalam video berdurasi 14 menit dan diunggah ke situs media sosial Tiongkok, Weibo.
Melansir The New York Times, (16/4), melaporkan bahwa wanita itu diidentifikasi dengan nama belakangnya, Zhou.
Sementara atasannya telah diidentifikasi sebagai Wang.
Pegawai wanita itu terlihat memukuli atasannya berulang kali dengan kain pel, dan melemparkan buku dan air ke arahnya.
Dia terlihat menjatuhkan monitor komputer bosnya di akhir video.
Atasannya pun menyembunyikan wajahnya dengan tangannya, dan mencoba untuk meminta maaf.
Ia mengatakan bahwa dia hanya bercanda ketika dia mengirim pesan.
Berita lokal mengatakan wanita itu mengajukan laporan polisi minggu lalu dan bahwa videonya, yang telah dilihat jutaan kali.
"Itu dimaksudkan untuk menjadi lelucon!" katanya dalam video sambil menutupi wajahnya.
"Ya Tuhan, aku tidak menyangka ini akan terjadi!" outlet tersebut melaporkannya.
Dalam video terdengar Zhou mengatakan bahwa dia telah menerima teks cabul tiga kali.
Zhou menambahkan bahwa pegawai lain di kantor juga mengalami hal serupa.
Dalam video tersebut, Zhou juga menelepon pihak berwajib lalu menuduh atasannya melakukan penyerangan.
Selama panggilan, dia mengatakan bahwa dia telah melaporkannya ke pihak berwenang.
Menurut media pemerintah Tiongkok, pria dalam video tersebut adalah wakil direktur badan pengentasan kemiskinan pemerintah di distrik Beilin, Suihua.
Kota ini terletak di Provinsi Heilongjiang, sekitar lima jam berkendara dari perbatasan Rusia.
Wang dipecat setelah penyelidikan menemukan bahwa dia memiliki "masalah disiplin hidup," menyusul tindakan Partai Komunis, Xinhua, kata kantor berita yang dikelola pemerintah.
Ada perlindungan tempat kerja yang terbatas terhadap pelecehan seksual di China dan banyak yang melihat video tersebut memihak wanita tersebut, mengatakan bahwa dia membela keadilan.
Aktivis feminis China Lu Pin mengatakan banyak yang melihat video itu sebagai pelepasan kemarahan yang terpendam atas kurangnya pertanggungjawaban bagi mereka yang melecehkan dan langkanya tindakan dari pengadilan atau penegak hukum.
Ms Lu mengatakan kepada The New York Times : “Seringkali, wanita dipaksa untuk tetap diam, karenanya pelecehan seksual sulit untuk diselidiki. Wanita ini mengambil tindakan sendiri untuk melindungi dirinya, bahwa perilakunya yang mendapatkan begitu banyak perhatian adalah cerminan bahwa tidak ada cara yang lebih baik. "