Sosok.ID - Di tengah ketegangan dengan Rusia, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengajak Vladimir Putin untuk bertemu.
Pertemuan antara Joe Biden dan Vladimir Putin ini tercetus setelah ketegangan antara Rusia dan AS meningkat.
Menariknya, Rusia anggap ajakan Presiden AS, Joe Biden pada Vladimir Putin ini sebagai bentuk kemenangan.
Dilansir Sosok.ID dari Kontan.co.id, pekan ini, Rusia mengamuk pada AS atas tindakan mereka yang dinilai ikut campur.
Betapa tidak, saat pertempuran di Timur Ukraina meningkat, AS tiba-tiba kirim 2 kapal perang ke Laut Hitam.
Sontak saja, tindakan AS ini dinilai Rusia sebagai bentuk provokasi.
Terlebih lagi, semenjak Rusia berkonflik dengan Ukraina, AS selalu memberikan dukungan militer pada lawan.
Padahal, melansir pemberitaan AFP, Rusia sebenarnya ogah konflik langsung dengan AS.
Sebisa mungkin, meski tengah bersitegang dengan Ukraina, Rusia bakal hindari konflik dengan AS.
Hal itu diungkap sendiri oleh dinas Intelijen AS pada Selasa (13/4/2021) dalam laporan tahunan.
Melansir AFP via Kompas.com, laporan itu mengatakan Moskwa akan terus menggunaka berbagai taktik untuk melemahkan AS.
"Kami menduga Moskwa mencari peluang untuk kerja sama pragmatis dengan Washington dengan caranya sendiri,”
“Dan kami menilai bahwa Rusia tidak ingin konflik langsung dengan pasukan AS," bunyi laporan itu.
Menariknya, laporan ini mencuat kala Presiden AS, Joe Biden diketahui meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk bertemu.
Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Kamis (15/4/2021) pertemuan itu bertujuan untuk meredakan ketegangan yang memuncak dengan Ukraina.
Pertemuan antara dua pemimpin negara ini rencana bakal digelar di Finlandia.
Melalui panggilan telepon, Joe Biden menegaskan akan terus mendukung Ukraina dan meminta Rusia untuk mengurangi ketegangan.
Diketahui, beberapa hari terakhir ketegangan terus meningkat lantaran pergerakan pasukan Rusia ke perbatasan Ukraina.
Baca Juga: Aneh, Saat Militer Myanmar Bantai Warganya, Rusia Malah Jalin Kerjasama Pertahanan dengan Naypyidaw
AS mengatakan, jumlah pasukan Rusia yang dikerahkan ke perbatasan berada pada level tertinggi sejak 2014.
Melansir AFP via Kompas.com ajakan Joe Biden untuk bertemu ini dianggap Rusia sebagai bentuk kemenangan.
Banyak yang menekankan bahwa rencana pertemuan itu adalah inisiatif AS.
Bahkan, oposisi Putin pun menganggap rencana pertemuan tingkat tinggi itu adalah kemenangan bagi Putin.
Sedangkan menurut pemimpin redaksi Russia in Global Affairs, Fyodor Lukyanov melihat undangan Joe Biden sebagai perubahan
Fyodor Lukyanov juga mengatakan bila ketegangan di Ukraina selama 2 pekan terakhir mereda lantaran panggilan telepon antara Joe Biden dan Putin.
"Peregangan otot di sekitar Ukraina mungkin akan berhenti, karena bagaimanapun tidak ada yang membutuhkan bentrokan militer di sana,
(*)