Sosok.ID - Pria ini jelas tak menyangka hidupnya akan berakhir gara-gara pergi membeli air minum.
Keluar rumah sebentar untuk beli air minum, pria ini berujung diciduk polisi.
Sebelum dipulangkan, pria ini dihukum polisi untuk squat 300 kali tanpa henti.
Tak disangka, hukuman squat 300 kali yang diberikan polisi justru membuat nyawa pria ini melayang.
Ya, belakangan ini, aksi sepele seperti membeli air minum di malam hari jadi masalah di Filipina.
Semenjak aturan jam malam diberlakukan, warga tak bisa seenaknya keluar begitu saja.
Ada hukuman dari aparat menanti jika ada warga yang berani melanggar jam malam di Filipina.
Dan hal ini sama sekali tak terlintas di pikiran pria bernama Darren Manaog Penaredondo.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Kamis (8/4/2021) sepekan yang lalu, Darren Manaog Penaredondo dilaporkan tewas akibat hukum fisik berlebihan yang diberikan polisi.
Kematian Darren Manaog Penaredondo berawal ketika ia keluar rumah untuk membeli air minum di malam hari.
Waktu Darren Manaog Penaredondo keluar membeli air minum menunjukkan baru pukul 18.00 waktu setempat.
Malam itu juga, Darren Manaog Penaredondo ditahan polisi di General Trias, Filipina bersama beberapa orang lain.
Melansir New York Times via Kompas.com, keesokan paginya, Jumat (2/4/2021) Darren Manaog Penaredondo dibebaskan.
Sebelum dipulangkan, 2 polisi menghukum Darren Manaog Penaredondo dengan hukuman fisik.
Darren Manaog Penaredondo disuruh menyelesaikan squat 300 kali sebagai syarat pulang.
Saat sampai di rumah, sang istri, Reichelyn Balce mengatakan suaminya pulang dalam kondisi memprihatinkan.
Tubuh suaminya terlihat lemas dan pucat, tak seperti biasanya.
“Dia mengatakan kepada saya bahwa dia jatuh saat melakukan hukuman. Dia berjuang untuk berjalan ke rumah,” kata Reichelyn Balce sebagaimana dilansir New York Times, Rabu (7/4/2021).
Ketika hendak buang air, Darren Manaog Penaredondo tiba-tiba saja jatuh dengan tubuh kejang-kejang dan membiru.
Melihat kondisi suaminya, Reichelyn Balce langsung membawanya ke rumah sakit.
Namun di perjalanan menuju rumah sakit, nyawa sang suami tak terselamatkan.
Mengutip Kompas.com, akibat insiden tersebut, dua polisi yang menghukum Darren Manaog Penaredondo kini tengah ditangguhkan sementara menunggu hasil penyelidikan.
Sebelumnya, pihak kepolisian setempat sempat membantah kejadian tersebut.
Insiden tersebut bukan pertama kalinya aparat keamanan Filipina dituduh menggunakan tindakan agresif terhadap warga sipil selama pandemi.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte bahkan sempat mengatakan kepada polisi pada tahun lalu untuk tidak takut menembak siapa pun yang menyebabkan keributan.
(*)