Sosok.ID - Waktu 14 hari yang diberikan Rizky Febian untuk kembalikan aset-aset Lina Jubaedah ternyata tak cukup bagi Teddy Pardiyana.
Dua minggu berlalu, Teddy Pardiyana masih juga belum mengembalikan aset Lina Jubaedah yang diminta oleh Rizky Febian.
Sebaliknya, Teddy Pardiyana justru mengundang curiga kuasa hukum Rizky Febian lantaran terkesan mengulur-ulur waktu.
Seperti yang diberitakan Sosok.ID, pihak Rizky Febian meminta Teddy untuk kembalikan aset-aset yang hak anak Sule dalam waktu 14 hari.
Hal ini diajukan Rizky Febian sebagai syarat jika Teddy ngotot menginginkan jatah harta gono-gini Lina Jubaedah sebesar Rp 750 juta.
"Gini, batas waktu sampai 14 hari dari pihak kami kepada mereka itu sejak 1 Maret 2021," kata Feri Hudaya.
Empat belas hari berlalu, Teddy belum juga mengembalikan aset-aset yang diminta.
Melalui sambungan telepon, Teddy berdalih ada beberapa sertifikat yang belum ia temukan.
"Minggu kemarin ada telepon minta bertemu, karena katanya ada beberapa sertifikat yang belum ditemukan," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Rizky Febian sempat menitipkan 12 aset harta kepada Lina Jubaedah semasa hidup.
Di antaranya rumah dan ruko di Panyawangan Bandung, rumah kos 32 kamar di Bandung, mobil kijang dan villa.
Namun sepeninggal Lina Jubaedah, Teddy mengaku salah satu aset Rizky Febian telah dijual guna melunasi utang almarhum.
"Rumah dan ruko di Panyawangan Bandung, itu katanya masih dicari sertifikatnya. Ya, kayak mobil pun katanya sudah dijual. Kalau belum dijual, mana mobilnya, BPKB," ujar pengacara Rizky Febian.
Parahnya lagi, informasi soal penjualan aset-aset tersebut masih berupa catatan dan tidak ada bukti fisiknya.
"Keterangan itu hanya didapat dari catatan, tidak ada penyerahan bukti fisik."
"Makanya untuk Minggu selanjutnya, saya minta seluruh asetnya Iky dan warisan almarhum untuk Putri, dibawa," tambahnya.
"Ya, kayak mobil pun katanya sudah dijual untuk bayar utang. Utang siapa, saya juga nggak tahu" ujar Feri.
Untuk kejelasan dari pihak Teddy, Rizky Febian pun meminta bukti atas penjualan mobil tersebut.
"Kalau misalnya mobil dijual, kan ada kuitansinya. Diperlihatkan, ini ada sertifikatnya. Kami nggak mau ada catatan saja. Kalau saya bilang ini ada, tapi ternyata nggak ada gimana?" ucapnya.
Feri juga merasa ada yang aneh dengan pengakuan Teddy soal Lina yang memiliki utang.
"Saya juga nggak tahu utang apa. Buat saya aneh saja kalau sampai almarhumah punya utang," pungkasnya.
(*)