Kabar Duka Datang Dari Mubalig Anton Medan, Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Masa Lalu Mantan Preman Ini Hingga Jadi Mualaf dan Sempat Nangis di Sidang Ikan Asin!

Senin, 15 Maret 2021 | 18:18
Kolase Wartakota/Kompas

Kabar Duka Datang Dari Mubalig Anton Medan, Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Masa Lalu Mantan Preman Ini Hingga Jadi Mualaf dan Sempat Nangis di Sidang Ikan Asin!

Sosok.ID - Mubalig Ramdhan Effendi atau yang dikenal dengan nama Anton Medan meninggal dunia pada Senin (15/3/2021).

Anton Medan dikabarkan tutup usia di kediamannya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat pada Senin sore.

Meninggalnya pemuka agama keturunan Tionghoa ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembiring Putra, Senin (15/3/2021).

Menurut Ipong, Anton meninggal setelah berjuang melawan sakit yang diidapnya.

Baca Juga: Jalin Kedekatan Serius dan Sudah Kantongi Restu Putri Delina, Mantan DJ Seksi Ini Mualaf karena Sule? Nathalie Holscher: Setelah Mengenal Kamu

"Iya benar, karena stroke dan diabetes," ujar Ipong saat dihubungi Kompas.com. Namun, belum diketahui mengenai prosesi pemakaman.

Masa Lalu Kelam Anton Medan

Mantan preman dan narapidana yang saat ini menjadi penceramah, Anton Medan mengaku ia sempat hidup tanpa agama selama 7 tahun sebelum memeluk agama Islam.

Menurutnya 4 tahun pernah mendalami agama yang diturunkan dari keluarganya, kemudian pindah agama lain selama 2 tahun. Merasa belum yakin ia kemudian pindah dan akhirnya tanpa agama selama 7 tahun.

Baca Juga: Saban Hari Kerjanya Hanya Mabuk-mabukan dan Main Wanita, Mantan Preman Kebal Bacok Ini Ceritakan Kisahnya Mendapat Hidayah hingga Memutuskan Jadi Mualaf

Dalam masa itu Anton Medan mengaku bisa dan memahami hampir seluruh kitab suci yang ada di Indonesia.

"Perjalanan saya mencari agama akhirnya berhenti pada Islam dan memeluknya hingga saat ini," kata Anton Medan saat memberikan ceramah di Rutan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, Jumat (12/8/2011).

Anton Medan, lahir dengan nama Tan Hok Liang. Anton lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, 10 Oktober 1957.

Dia adalah mantan perampok dan bandar judi yang kini telah insyaf dan memeluk agama Islam sejak 1992.

Baca Juga: Dulu Bergelimang Harta Saat Jabat Manager Gaji Rp 100 Juta, Kini Pria Ini Harus Jadi Penjual Es Cincau Setelah Jadi Mualaf: Allah Tolong Saya Terus

(WARTA KOTA/FERYANTO HADI)
(WARTA KOTA/FERYANTO HADI)

Tokoh Anton Medan saat menghadiri sidang kasus video ikan asin dengan terdakwa Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).

Ia mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang. Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong.

Banyak tuduhan-tuduhan miring diarahkan padanya seputar keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.

Menangis Saat Hadiri Sidang Ikan Asin Pablo Benua dan Galih Ginanjar

Ada pemandangan yang berbeda dalam sidang kasus video ikan asin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020) silam dengan kedatangan Anton Medan.

Kemunculan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) yang juga pemuka agama Ramdhan Effendi atau Anton Medan mencuri perhatian.

Baca Juga: Bak Film Drama Korea, 5 Wanita Indonesia Bernasib Mujur Hingga Bisa Menikahi Pria Korea, Ada yang Sempat Ragu Gegara Beda Agama Akhirnya Jadi Mualaf

Saat persidangan selesai, Anton Medan mengungkapkan kedatangannya untuk mendukung Pablo Benua sebagai sesama mualaf.

Anton juga mengaku miris dengan masalah hukum yang menimpa Pablo.

Menurutnya, masalah dugaan pencemaran nama baik itu tidak harus masuk ke ranah pengadilan.

"Saya katakan kita enggak boleh dendam dan suudzan. Makanya saya minta segalanya dimediasi supaya selesai, saya katakan damai saja," ujar Anton di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.

Baca Juga: Mantan Pendeta di Gereja Ternama Ini Mantap Mualaf meski Kerjaannya jadi Serabutan, Dari Mulung hingga Bersihkan Makam: Secara Manusia Saya Miskin, tapi Hati Saya Kaya

Setelah itu, Anton terlihat menangis tersenggal hingga ucapannya tidak terdengar jelas.

Pablo Benua dan sejumlah rekan berusaha menenangkan Anton.

Saat kembali berbicara, Anton Medan mengatakan, Pablo bukanlah seorang penjahat dan tidak harus diadili.

"Dia bunuh orang enggak, narkoba enggak, nipu engak, mencuri enggak," ujar Anton.

Baca Juga: Iseng Ikut Puasa Ramadhan Meski Non Muslim, Wanita Cantik Ini Dapat Hidayah hingga Putuskan Jadi Mualaf: Rasanya Seperti Dosa Saya Diangkat usai Salat

Pablo Benua dan Rey Utami terharu mendapatkan dukungan dari Anton dalam persidangan itu.

Sebelumnya, Galih Ginanjar menghina Fairuz A Rafiq, mantan istrinya, melalui akun YouTube Pablo Benua dan Rey Utami.

Baca Juga: Mantap Jadi Mualaf Usai Menatap Langit, Pendeta Ini Rela Tinggalkan Harta Benda dan Keluarga Demi Menjadi Mualaf : Walaupun Saya Miskin, Tapi Hati Saya Kaya

Fairuz melaporkan Galih, Rey, dan Pablo terkait video "Bau Ikan Asin" ke Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019) didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea.

Ketiganya diduga melanggar Pasal 27 Ayat 1 juncto Pasal 43 Ayat 1 dan atau Pasal 27 Ayat 3 juncto Pasal 45 Ayat 1 UU RI Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dan atau Pencemaran Nama Baik dan atau fitnah Pasal 310 dan 311 KUHP.

(Kompas/Tribunnews)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya