Sosok.ID - Kekuatan Amerika Serikat (AS) akan diuji oleh China.
AS bakal mati-matian mempertahankan hegemoninya dari rongrongan China.
Jika tak ada penyelesaian di meja diplomatik, maka perang adalah solusinya.
Presiden AS Joe Biden mendapatkan peringatan dari panel ahli kebijakan luar negeri, bahwa perang di Laut China Selatan atas Taiwan antara Washington dan Beijing sangat mungkin terjadi.
Express.co.ukmemberitakan, sebuah laporan dari lembaga think tankCouncil on Foreign Relations(CFR) mengatakan kepada Biden bahwa "krisis parah" di Laut China Selatan dapat terjadi pada tahun ini. Kondisi ini menunjukkan tindakan China yang semakin agresif terhadap Taiwan yang mengarah ke "titik nyala berbahaya" bagi AS.
Dalam upaya untuk mencegah potensi konflik, Biden telah didesak untuk mengubah dan mengklarifikasi strategi Indo-Pasifiknya.
"Tujuan strategis AS mengenai Taiwan harus ditujukan untuk mempertahankan otonomi politik dan ekonominya, dinamismenya sebagai masyarakat bebas, dan pencegahan sekutu AS - tanpa memicu serangan China ke Taiwan," demikian bunyi laporan CFR.
Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri yang harus bersatu kembali dengan China, dan mengancam akan merebut negara itu dengan paksa.
Pada bulan Januari, China meningkatkan latihan militer di dekat Taiwan, dengan melakukan serangan berulang kali ke wilayah udara negara tersebut.
Lusinan pesawat pengebom dan jet tempur dikerahkan di atas Selat Taiwan. “Kami dengan serius memberi tahu pasukan kemerdekaan Taiwan: mereka yang bermain api akan membakar diri mereka sendiri, dan kemerdekaan Taiwan berarti perang," jelas Wu Qian, juru bicara Kementerian Pertahanan China seperti yang dikutipExpress.co.uk.
Melanjutkan pendekatan mantan Presiden Donald Trump ke wilayah tersebut, Biden telah menyatakan bahwa dia mendukung kemerdekaan Taiwan dari China.
"Mereka adalah tanggapan serius atas campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan 'kemerdekaan Taiwan'," tambah Wu Qian.
Melanjutkan pendekatan mantan Presiden Donald Trump ke wilayah tersebut, Biden telah menyatakan bahwa dia mendukung kemerdekaan Taiwan dari China.
Namun, dalam wawancara CBS, Biden mengatakan dia memandang hubungan AS dengan China sebagai salah satu "persaingan ekstrim".
Meskipun laporan tersebut menurunkan risiko konflik di Laut China Selatan, namun para ahli masih memperingatkan bahwa dampak konflik akan tinggi.
Namun, dalam wawancara CBS, Biden mengatakan dia memandang hubungan AS dengan China sebagai salah satu "persaingan ekstrim".
Meskipun laporan tersebut menurunkan risiko konflik di Laut China Selatan, namun para ahli masih memperingatkan bahwa dampak konflik akan tinggi.
China dan AS diambang perang.(*)
Sumber : Kontan