Sosok.ID - Belakangan nama Dayana santer menjadi perbincangan di Tanah Air.
Hal itu tak terlepas dari kontroversi yang melibatkan selebgram asal Kazakhstan tersebut.
Yakni, soal ucapannya yang dinilai seperti kacang yang lupa kulitnya dan akhirnya membuat netizen Tanah Air ramai-ramai meng-unfollow akun Instagram-nya.
Sempat mengatakan tidak peduli jika subscribernya turun karena gerakan unfollow di Indonesia, kini Dayana mengatakan semua itu kesalahpahaman dan meminta maaf.
Melalui beberapa video dan surat yang diunggah di akun Instagram @demi.demik, wanita yang viral di Indonesia sejak muncul di YouTube Fiki Naki ini, menjelaskan maksud ucapannya sebelumnya.
Dia bukan bermaksud mengatakan tidak butuh masyarakat Indonesia secara umum, maksud ucapannya dalam video sebelumnya adalah ditujukan pada haters.
"Saya bilang saya tidak butuh haters dari Indonesia, tapi saya benar-benar perlu untuk disukai dan dicintai oleh penggemar di Indonesia," ujarnya di Instagram Story, dikutip dari akun @demi.demik, Jumat (19/2/2021).
"Jangan berpikir berlebihan kalau saya benci Indonesia, tidak, saya cinta Indonesia," kata Dayana di Instagram Story.
Dia juga menjelaskan dalam bentuk surat kalau yang dimaksudnya di video sebelumnya bukan dia membenci semua orang Indonesia, tetapi hanya haters.
"Dalam video, saya tidak bilang semua orang Indonesia, maksud saya sebenarnya haters saya.
"Saya bilang saya tidak butuh haters dan saya tidak peduli tentang mereka, tetapi kalian berpikir maksud saya adalah semua orang Indonesia, tidak," tulisnya dalam unggahan.
Dayana mengatakan kalau dia mencintai orang Indonesia dan bersyukur bisa mengetahui ada negara yang begitu indah.
"Saya cinta orang Indonesia tak peduli apapun yang terjadi, bahkan jika kamu haters," lanjutnya dalam video Instagram Story.
Dayana mengatakan, semua yang terjadi hanya kesalahpahaman.
Dia mengakui kesalahannya yang mengunggah kemarahannya di Instagram.
Kendati sudah meminta maaf, followers di akun Instagram Dayana tampaknya masih terus berkurang.
Dari yang sebelumnya mencapai 2 juta, kini tinggal 1,7 juta.
(Rintan Puspita Sari/Kompas.com)