Sosok.ID - Tak terbayangkan bagaimana rasanya jadi guru SMP yang satu ini.
Niat hati mengajar dengan media interaktif, guru SMP ini malah dicokok polisi lantaran tak sengaja memutar video asusila saat mengajar.
Sontak saat para siswa yang berada di kelas guru SMP kala itu langsung heboh bak penonton pertandingan bola.
Sejak dulu hingga detik ini, guru adalah teladan untuk para muridnya.
Semua tindak-tanduk para siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah adalah cerminan dari guru mereka.
Sehingga tidak heran bila para guru akan semaksimal mungkin memberikan contoh teladan yang terbaik bagi para anak didiknya.
Namun, dalam praktiknya, memberikan contoh yang baik bukanlah hal yang mudah, semudah membalik telapak tangan.
Ada kalanya, seorang guru juga bisa melakukan kesalahan di depan para siswanya.
Seperti yang dialami oleh guru SMP ini.
Niat hati ingin mengajar dengan media yang lebih moderen, yakni film, guru ini malah kena batunya.
Ya, di tengah kelas yang penuh dengan puluhan siswa, guru SMP ini tanpa sengaja memutar film yang salah.
Tak tanggung-tanggung, film yang terputar adalah video asusila berdurasi 30 detik.
Sontak saja, kejadian memalukan ini membuat seantero sekolah kebakaran jenggot.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan New York Post, insiden memalukan ini terjadi pada bulan Maret 2019 lalu di sebuah sekolah SMP di Michigan, Amerika Serikat.
Guru ini adalah seorang guru pengganti yang mengajar sejarah bagi para murid kelas 7 SMP.
Dilaporkan oleh New York Post, awalnya guru pengganti ini hendak menyetel film dokumenter tentang ekspedisi Lewis dan Clark.
Kala itu, para murid yang berjumlah puluhan pun telah duduk tenang di kursi masing-masing.
Tanpa mengetahui kesalahannya, guru pengganti ini memutar file film yang ia temukan.
Namun sayang, film tersebut bukanlah dokumentasi ekspedisi sejarah yang ia maksud, melainkan video asusila berdurasi 30 detik.
Tepat di hadapan seluruh siswa, video asusila tersebut sempat terputar sebelum akhirnya dimatikan oleh sang guru.
Jelas saja kejadian ini membuat para siswa saling teriak sahut-sahutan bak nonton pertandingan bola.
Mengutip Kompas.com, pihak kepala sekolah, Zeina Jebril menyesalkan adanya insiden tersebut.
Ketidaksengajaan ini pun diakui Zeina Jebril baru kali ini terjadi di bawah pimpinannya.
Zeina Jebril mengatakan dinas pendidikan mereka memiliki sistem untuk menyaring situs dewasa di sistem internet sekolah.
"Pejabat sekolah kami tengah menyelidiki bagaimana insiden ini bisa terjadi dan apa langkah yang kami ambil untuk memastikan tak bakal terjadi lagi," tegas Zeina Jebril.
Juru bicara sekolah, David Mostonen menjelaskan si guru pengganti mengaku tidak mengetahui jika ada video asusila di dalam komputer tersebut.
"Dalam kasus ini, nampaknya ada beberapa jenis celah. Satu tapi mungkin bisa terisolasi," kata David Mostonen.
Melansir New York Post, pihak kepolisian justru curiga jika kejadian ini terjadi lantaran ada ulah iseng dari para siswa.
Namun sampai detik ini hal tersebut tak bisa diputuskan lantaran tak ada bukti.
Belum ada unsur kriminal yang ditimpakan pada guru itu, namun, untuk sementara ia dilarang mengajar sebelum otoritas memeriksa keseluruhan kasus.
(Tata/Sosok.ID)
(*)