Sosok.ID -Masih jelas di ingatan publik bagaimana peliknya kasus perceraian Ahmad Dhani dan Maia Estianty 12 tahun silam.
Pasalnya, selain drama munculnya orang ketiga, perceraian Ahmad Dhani dan Maia Estianty tahun 2008 lalu diwarnai isu KDRT.
Namun sampai detik ini, publik masih tak tahu kebenaran dari kasus perceraian Maia Estianty dan Ahmad Dhani 12 tahun silam.
Biduk rumah tangga Ahmad Dhani dan Maia Estianty memang sudah berakhir.
Keduanya diketahui resmi bercerai sejak 2008 silam.
Semenjak itu, hubungan keduanya pun sempat memanas.
Maia sempat bersitegang usai mengakui mengalami KDRT hingga sempat berebut hak asuh ketiga anakanya yakni, Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani.
Tak cukup sampai di situ, hubungan kedua musisi tersebut bahkan disebut hancur karena dugaan adanya orang ketiga atau pelakor yang tak lain tak bukan rekan duet Maia sendiri yang bernama Mulan Jameela.
Pasca perceraian, Maia kemudian memulai hidup bahagia bersama sang pujaan hati.
Sementara itu, berkebalikan dengan sang mantan istri, Dhani justru masuk jeruji besi usai terkena kasus.
Jauh sebelum kehidupan mereka kini viral, Dhani dan Maia yang dulu pernah berstatus sebagai suami istri ternyata pernah diterpa isu KDRT.
Hal itu terungkap dalam video wawancara Ahmad Dhani dalam A Deep Conversation with Ahmad Dhani pada tahun 2015 silam.
Dalam wawancara yang diunggah channel Youtube MNC Play itu, terungkaplah semua masa lalu mereka.
Dhani awalnya tak bercerita tentang isu KDRT dalam rumah tangganya dengan Maia.
Namun saat ditanya, ia terang-terangan menjawab bahwa dirinyalah yang sering digampar dan ditonjok sang mantan istri.
"Kalau gua yang digampar, ditonjok, sering. Jadi dia tu cuma cari gara-gara aja. Aku nggak ngerti kenapa dia harus terus cari gara-gara terus," kata Dhani.
Ayah 5 anak tersebut menyebutkan, Maia pernah pulang ke rumah dan langsung mengajaknya ribut.
Karena anak-anaknya sudah tidur, Dhani pun menutup pintu sementara Maia memaksa masuk.
Akibatnya, jari Maia terjepit dan diperban.
"Kita ribut nih, dia ngajak ribut. Maia pulang dalam keadaaan high, menurut aku ya. Dia ngajak ribut di rumah, anak-anak lagi tidur."
"Akhirnya pintu aku tutup supaya dia nggak masuk, ngotot mau masuk, terus surung-surungan (dorong-dorongan) 'kan. Terus tangannya kena, kejepit atau apa nggak tau," ungkapnya lagi.
Musisi kelahiran Surabaya tersebut mengutarakan, Maia justru menyudutkannya dengan melakukan visum pada jarinya yang terjepit.
Hal itu membuat Dhani terpojok saat dilaporkan melakukan KDRT.
"Yang divisum itu tangannya. Bisa nggak memahami? Pasti kamu gagal memahami juga. Ya itulah yang terjadi. Tapi yang penting infotainment punya bahan," lanjut musisi berusia 47 tahun itu.
Kasus KDRT tersebut kemudian selesai lantaran tak ada bukti akan terjadinya kekerasan di rumah tangga mereka.
Namun Dhani mengakui bahwa namanya sudah terlanjur dikenal masyarakat Indonesia sebagai pelaku KDRT.
"Tapi setelah polisi menghentikan perkara itu karena tidak ada bukti, ya infotainment ya diem-diem aja. Tapi di masyarakat, Ahmad Dhani adalah pelaku KDRT," katanya lagi.
Terkait hal itu, Dhani sudah tak bisa melakukan apa-apa lagi.
Ia berusaha mengembalikan nama baiknya dengan melakukan jumpa pers, namun nasi sudah menjadi bubur.
"Padahal SP3 nya aku simpan. Ya sudah, kita jumpa pers (juga) sudah. Tapi 'kan tidak seheboh waktu saya dilaporkan KDRT. Karena ada perintah yang sistematis, terus-terusan supaya Ahmad Dhani yang salah," tutup Dhani.
(Irene Cynthia Hadi/Grid.ID)
(*)