Masih Ngotot Sebut Bersih dari Corona Walaupun Tak Ada yang Percaya, Nyatanya Kim Jong Un Tetap Terima 2 Juta Vaksin Covid-19

Jumat, 05 Februari 2021 | 14:45
KCNA

Kim Jong Un

Sosok.ID - Pemerintah Korea Utara yang dipimpin oleh Kim Jong Un, hingga saat ini masih belum melaporkan kasus virus corona atau Covid-19.

Meski demikian tak ada yang percaya dengan klaim diktator Korut tersebut.

Selain itu, Korea Utara akan menerima hampir dua juta dosis vaksin AstraZeneca dari jaringan global distribusi Covax.

Pemerintah Korea Utara sempat menutup perbatasan negara itu tahun lalu sebagai bagian dari langkah menekan penularan dari luar.

Baca Juga: Kim Jong Un Bakal Dijerat Hukum Terkait Kejahatan Manusia, PBB Sampai Turun Tangan Desak Korea Utara, Ada Apa?

Namun, para pakar internasional menyatakan keraguan mereka bahwa negara itu bebas Covid-19, karena wabah sempat terjadi di dekat perbatasan.

Fasilitas Covax akan mengirimkan 1,9 juta dosis vaksin AstraZeneca-Oxford melalui lisensi yang diberikan kepada Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar dunia, menurut laporan Covax.

Covax, yang menyimpan vaksin untuk negara-negara berkembang, dipimpin oleh aliansi GAVI, organisasi kesehatan dunia, WHO, koalisi kesiapan epidemi dan inovasi, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations serta badan PBB untuk dana anak-anak, Unicef.

Baca Juga: Tak Ada Urusan dengan Korea Utara, Kisah Wanita Indonesia Berakhir Jadi Bidak Catur Pembunuhan Kakak Kim Jong Un

Menurut situs WHO, Korea Utara belum melaporkan satu pun kasus Covid-19 sampai saat ini.

Korea Utara adalah satu dari sedikit negara yang belum melaporkan kasus Covid ke WHO.

Turkmenistan adalah satu-satunya negara yang memiliki perbatasan darat dengan negara lain yang juga belum melaporkan adanya kasus.

Baca Juga: Kebobrokan Kim Jong Un Makin Terlihat, Satu Per Satu Anak Buahnya Membelot ke Korea Selatan, Salah Satunya Dubes Ini!

Kim Jong Un klaim negaranya berhasil atasi pandemi

Namun, sejumlah kalangan meragukan klaim Korea Utara dan Turkmenistan bebas Covid-19 karena reputasi negara dengan sensor ketat.

Awal tahun lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menutup perbarasan dengan China.

Sejak itu mereka menerapkan karantina wilayah di sejumlah wilayah di negara itu dalam upaya mencegah penularan virus corona.

Baca Juga: Korea Utara Diam-diam Lakukan Parade Militer dan Tunjukkan Senjata Mematikan, Kim Jong Un Disebut Miliki Rencana Serang Korea Selatan?

Sementara Juli lalu, Kim Jong Un, menyebut negaranya "berhasil dengan gemilang" dalam menghadapi pandemi dan mengatakan negaranya berhasil "mencegah virus ganas dan mempertahankan stabilitas".

Langkah tersebut diperkirakan menyebabkan dampak lebih parah terhadap perekonomian negara yang telah dalam kondisi rentan.

Kebijakan Korea Utara yang ingin swasembada menyebabkan keraguan apakah negara itu akan berpartisipasi dalam program vaksinasi global. (*)

Kompas.com.

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya