Sosok.ID - Pemerintah Indonesia telah umumkan vaksin virus corona (covid-19) telah siap dipergunakan dan akan dimulai minggu depan.
Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku siap menjadi penerima pertama vaksinasi covid-19.
Hal itupun langsung menuai respon dari mantan menteri Susi Pudjiastuti dan komika wanita Kiky Saputri.
Pernyataan Kiky Saputri pun sempat buat Susi terkejut hingga emosi.
Komika yang gemar mengkritik pejabat melalui candaannya tersebut mengatakan bahwa harusnya suntik vaksin covid-19 juga mendahulukan para koruptor.
Kiky beralasan hal itu dilakukan untuk melihat efek samping dan kemanjuran vaksin covid-19.
Ungkapan itupun menuai protes langsung oleh Susi Pudjiastuti lantaran tak setuju dengan pernyataan Kiky.
Bahkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut sampai mengundang juru bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rahman untuk mengetahui kebenaran kabar itu.
Menurut sang jubir, kesiapan Jokowi untuk vaksinasi Covid-19 pertama itu adalam rangka melindungi masa depan Indonesia.
Keputusan Jokowi untuk menjadi penerima vaksinasi covid-19 pertama adalah sebagai cara meyakinkan rakyat Indonesia untuk tak khawatir akan vaksin covid-19.
Bahkan menurut Jokowi salah satu cara yang bisa mencegah virus corona semakin berkembang adalah dengan cara vaksinasi.
"Karena ini bukan soal biaya, ini soal investasi ke masa depan Indonesia. Karena melindungi segenap bangsa Indonesia itu sudah ada di mukaddimah itu tujuannya," ucap Fadjroel Rahman, dilansir dari Youtube MetroTV News acara Susi Cek Ombak, Sabtu (9/1/2021).
Merasa mewakili netizen, Kiky Saputri menilai langkah Jokowi itu seolah menjadi korban atau kelinci percobaan.
Kiky pun bertanya mengenai keberhasilan vaksin covid-19 tersebut.
"Ini dari pertanyaan netizen, saya mewakili orang awam. Sebagai pecinta Jokowi garis keras, agak gak rela kalau Jokowi yang duluan vaksinasi.
Karena kita gak pernah tahu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Mudah-mudahan berhasil dan sukses," papar Kiky Saputri.
Lantas, Kiky menilai yang harusnya disuntik vaksin pertama bukanlah orang nomor satu di Negeri Ini melainkan para koruptor.
"Tapi kenapa gak koruptor duluan ( yang vaksinasi Covid-19)? kata netizen," imbuh Kiky Saputri.
Ungkapan Kiky itupun mendapat protes keras dari Susi Pudjiastuti.
"Maksudmu kamu sudah berpikir bahwa vaksin itu akan bunuh orang apa gimana?" tegas Susi Pudjiastuti.
Diskakmat seperti itu, Kiky Saputri pun gelagapan.
"Enggak, bukan gitu," jawab Kiky Saputri.
"Gak boleh gitu dong," tegas Susi Pudjiastuti.
Kiky Saputri pun lantas mencoba meluruskan apa yang telah ia katakan sebelumnya.
"Gak bu, Wah, ini salah paham. Kan netizen bilang, jangan Pak Jokowi. Kalau kenapa-napa Pak Jokowinya, kita gak rela kehilangan pak Jokowi aja.
Itu kata netizen, saya baca di Twitter, kenapa gak koruptor aja," imbuh Kiky Saputri menjelaskan.
"Kalau pun hilang, negara gak rugi. Gitu katanya pak bu," tambah Kiky Saputri.
Merasa paham, akhirnya Susi Pudjiastuti pun juga meminta saran dari jubir presiden.
"Jadi maksudnya, netizen oini masih belum punya keyakinan, kalau vaksin ini bisa menyembuhkan, bisa menjaga kita dari Covid-19.
Takutnya kalau nanti disuntikkan ke Pak Jokowi malah sakit atau gimana.
Nah, gimana penjelasan bahwa kekhawatiran itu bukan seperti itu?" tanya Susi Pudjiastuti.
Lantas, sang jubir presiden menegaskan tidak sembarangan dalam memilih vaksin Covid-19.
Ada banyak kriteria dalam hal permilihan vaksin Covid-19, satu diantaranya adalah halal dan terverikasi oleh WHO.
"Supaya rantai Covid-19 ini bsa putus, beliau (pak Jokowi) mengatakan bahwa selalu vaksin yang masuk ke kita ini harus masuk list-nya WHO, lembaga kesehatan dunia.
Setelah masuk ke Indonesia tidak langsung disuntikan, tapi harus mendapatkan emergency use dari BPOM.
Dan kaidah ilmiah pun harus diikuti, aman, efektif, halal, masuk dalam list WHO, punya emergency se dari BPOM," papar Fadjroel Rahman.
"Jelas ya, vaksin harus masuk list WHO," timpal Susi Pudjiastuti tegas.
(*)