Tingkatkan Daya Endus, Amerika Kirim Pesawat Mata-mata U-2 Dragon Lady ke Korea Utara

Jumat, 08 Januari 2021 | 07:13
Lockheed Martin

Tingkatkan Daya Endus, Amerika Kirim Pesawat Mata-mata U-2 Dragon Lady ke Korea Utara

Sosok.ID - Sebagai negara dengan operasi intelijen yang tersebar di seluruh dunia, Amerika Serikat (AS) selalu mengamati musuh-musuhnya.

Investasi yang dilakukan AS di bidang mata-mata nyatanya cukup besar.

Maka tak heran bahwa operasi intelijen yang mereka lakukan keberhasilannya cukup tinggi.

Walau tak semua berhasil tentunya.

Baca Juga: Tunjukan Gelagat yang Berbeda Saat Ungkap Permintaan Maaf pada Gading Marten, Gempi dan Wijin, Pakar Ekspresi Ungkap Hal Ini yang Sedang Dilakukan Gisel

Pelacak penerbangan asal Korea Selatan pada Rabu (6/1) mengungkapkan, duapesawat mata-mata AS telah terbang melintasi Semenanjung Korea untuk melakukan pengawasan.

Dugaan sementara mengarah pada upaya pantauan terhadap Kongres Partai Buruh Korea Utara yang berlangsung sejak Selasa (5/1) lalu.

Dilansir dariYonhap, akun pelacak penerbangan No callsign di Twitter menunjukkan aktivitas penerbangan pesawat pengintai U-2S Dragon Lady di langit dekat kota pesisir Taean Provinsi Chungcheong Selatan, sekitar pukul 9 pagi pada Selasa.
Menariknya,Yonhapmenyebutkan,jarang sekali pesawat U-2S terbang dengan perangkat identifikasi lokasinya dihidupkan.

Baca Juga: Ibunya Mendekam di Penjara Belasan Tahun dan sang Ayah Meninggal Saat Dirinya Masih Bayi, Ini Curhat Pilu Keanu Massaid yang Kini Beranjak Remaja : Saya Kangen Mereka

Inilah yang menjadi pertanyaan, kenapa AS senekat itu padahal misi U-2 amat sensitif dan berbahaya.

Apalagi Korut akan siap sedia menembak U-2 jika ada kesempatan.

Dragon Lady umumnya bertugas untuk memantau, merekam video, dan terkadang menyadap aktivitas militer Korea Utara dari ketinggian sekitar 25 kilometer dalam misi penerbangan yang dapat berlangsung hingga delapan jam.

Belum cukup sampai di situ, pada sore harinya, pesawat EP-3E milik Angkatan Laut AS juga terlihat terbang di atas Hwaseong, Selatan Seoul, dan Hongcheon.

Baca Juga: Miliki Hubungan dengan 100 Wanita Sekaligus, Pejabat Ini Sampai Nekat Korupsi Uang Rp 430 Miliar dan Hidup di Bawah Tanah demi Tak Terbongkar

Berdasarkan waktu identifikasi, penerbangan itu berlangsung ketika Partai Buruh Korea Utara memulai kongres di hari kedua.

Kongres tersebut cukup menarik perhatian dunia karena Korea Utara diperkirakan akan mengungkap garis kebijakan luar negeri barunya, terutama terkait pembicaraan denuklirisasi dengan AS yang terhenti sejak tahun lalu.

Pengiriman pesawat pengintai AS ke Semenanjung Korea juga dinilai berkaitan dengan isu Korea Utara akan melakukan provokasi atau mengadakan parade militer di tengah kongres.

Mengenai hal tersebut, Komandan Pasukan Korea AS (USFK) Jenderal Robert Abrams mengatakan pada Selasa, belum ada tanda-tanda provokasi besar sampai sekarang.

Walau demikian angkatan perang AS di sana sudah siap jika situasi kemudian memburuk.(*)

Sumber : Kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya