600 Orang Tewas di Tempat Saat Kecelakaan Kereta Dahsyat di Korea Utara, Kim Jong Un Curiga dengan Sabotase yang Diduga Dilakukan Korea Selatan, Ini Buktinya!

Kamis, 17 Desember 2020 | 17:45
Pixabay

(ilustrasi) 600 Orang Tewas di Tempat Saat Kecelakaan Kereta Dahsyat di Korea Utara, Kim Jong Un Curiga dengan Sabotase yang Diduga Dilakukan Korea Selatan, Ini Buktinya!

Sosok.ID - Sebuah kejadian mengerikan baru-baru ini terjadi di Korea Utara, kecelakaan kereta api dahsyat terjadi hingga menewaskan 600 orang.

Kejadian ini pun memicu banyak reaksi dari berbagai pihak termasuk penduduk di sekitar lokasi kecelakaan.

Dilaporkan kereta api tersebut tergelincir hingga mengakibatkan banyak korban meninggal.

Penduduk setempat pun mencurigai ada hal tak wajar yang terjadi pada kecelakaan mengerikan tersebut.

Baca Juga: Hilang Sejak Ledakan Kantor Penghubung Kosel dan Korut, Adik Perempuan Kim Jong Un Berulah dan Ancam Seoul Lagi: Mereka Harus Bayar Mahal!

Kecurigaan muncul lantaran separuh dari korban meninggal adalah tentara Korea Utara.

Kecelakaan tersebut dikabarkna terjadi di Provinsi Chagang pada 15 November silam.

Tepatnya di antara stasiun Pusong dan Hoichon.

Setidaknya sekitar 140 personil militer tewas dan lebih dari 230 lainnya cedera gegara kecelakaan itu.

Baca Juga: Dikiranya Takut, Korea Utara Bakal Balas Kelakuan Korsel yang Anggap Remeh Pyongyang

Di dalamnya juga terdapat seorang kolonel senior dan kepala departemen politik akademi militer Korea Utara.

Di balik dari kecelakaan tersebut membuat kekhawatiran bagi pihak Korea Utara.

Melansir dari Express.co.uk, orang-orang Korea Utara meyakini kecelakaan kereta api yang biasanya digunakan sebagai jalur dari Pyongyang ke Manpo bukan hal yang wajar.

Mengutip dari Daily NK, apalagi ada salah satu gerbong dalam kereta tersebut membawa pejabat penting.

Baca Juga: Takut-takuti Warganya, Kim Jong Un Tembak Mati Seorang Penduduk yang Nekat Berkeliaran di Perbatasan Korea Utara-China, Publik Dibuat Merinding Ngeri Saat Dipaksa Saksikan Detik-detik Eksekusinya

Tangkap layar KRT via AP via Kompas.com

Kim Jong Un menangis dalam pidatonya pada 10 Oktober.

“Ada kerugian besar di gerbong nomor 5, yang membawa petugas penghubung yang dikirim dari atas untuk menyampaikan perintah pelatihan, pasukan komunikasi yang membawa surat militer setiap hari, dan personel kembali ke unit mereka sebelum dimulainya musim dingin pelatihan di bulan Desember."

“Korban tewas termasuk komandan departemen teknis komando distrik Provinsi Chagang, seorang kolonel senior berusia 56 tahun dan kepala departemen politik Akademi Militer Lee Jae Sun, seorang kolonel berusia 55 tahun," jelas sumber tersebut.

"Dengan banyak perwira dan tentara yang terbunuh atau terluka saat menjalankan bisnis resmi, pihak berwenang dilaporkan menganggap tergelincirnya kereta merupakan masalah nasional."

Komite partai Provinsi Chagang mengatakan kecelakaan itu adalah "masalah serius".

Baca Juga: Keroncongan Setengah Mati, Penduduk Korea Utara Putuskan Rebus Daging Anaknya untuk Dimakan, Kim Jong Un malah Fokus Luncurkan Roket

Mereka juga khawatir bahwa kereta diktator Kim Jong-un terlibat dalam kecelakaan itu.

"Kecelakaan itu bisa merusak keamanan kepemimpinan revolusioner kami seandainya kereta pemimpin Korea Utara Kim Jong Un lewat pada saat itu."

Ada juga sumber yang kemudian mengatakan bahwa kecelakaan tersebut karena ada orang yang sengaja melepas paku rel kereta api.

Hal itu dilakukan lantaran tak ada apa-apa yang bisa dimakan olehnya di wilayah tempat kejadian kecelakaan.

Baca Juga: Jengkel Karena Korea Utara Susah, Kim Jong Un Eksekusi Mati Tokoh Ekonomi Pyongyang

Sumber itu menambahkan bahwa selama Arduous March Korea Utara tahun 1990-an, intelijen Korea Selatan akan memberi orang ribuan dolar jika mereka mencabut paku rel, meskipun hanya satu buah.

"Dengan penguncian virus corona dan kurangnya jatah makanan, mungkin ada orang yang menyerahkannya ke intelijen Korea Selatan," tambahnya.

“Berdasarkan pemeriksaan, kereta tergelincir karena beberapa paku yang hilang dari rel di bagian rel yang dikelola oleh Stasiun Pusong."

Baca Juga: Curiga Keadaan Pemimpin Korea Utara yang Tak Takut Bertemu Banyak Orang Saat Pandemi, Intelijen Jepang Temukan Hal Mengejutkan, Kim Jong Un Telah Disuntik

“Dengan kecelakaan yang ditetapkan sebagai insiden nasional, mereka yang bertanggung jawab untuk itu - kepala stasiun Stasiun Pusong, dan personel patroli kereta api dan personel pemeliharaan bagian rel tersebut - telah ditahan oleh Kementerian Keamanan Negara cabang Provinsi Chagang.”

Baca Juga: Dikenal Sebagai Salah Satu Orang Terkaya di Korea Utara, Keponakan Kim Jong Un Menghilang Secara Misterius Setelah Bertemu CIA, Ini Kronologinya!

Kini pun pihak berwenang di Korea Utara sedang melakukan investigasi termasuk memeriksa keterangan dari kepala stasiun setempat.

Dikabarkan bahwa investigasi ini akan selesai diusut di akhir tahun ini. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Express.co.uk, NK Daily

Baca Lainnya